Suriah ‘Bernegosiasi” dengan Serangan Baru pada Rute Pasokan Pemberontak
Tentara Suriah telah meluncurkan sebuah ofensif baru di bagian utara Aleppo hari ini. Ini adalah langkah lain dalam negosiasi dalam medan peperangan yang memutuskan akhir dari perang ini.
Tujuan dari serangan ini mungkin adalah untuk mebuat sebuah jalur dari timur laut Aleppo ke kota-kota yang dikepung seperti Nubol dan Al-Zaraa. Kota-kota tersebut berada dalam kepungan Front Al-Nusra (Al-Qaeda di Suriah) dan Ahrar al-Sham dan secara teratur dibom oleh kedua kelompok ini. Sebuah jalur semacam ini juga akan memotong jalur pasokan utama para pemberontak dari barat daya Aleppo ke Turki.
Serangan tersebut telah dipersiapkan untuk beberapa waktu dan berjalan secara paralel dengan operasi lainnya di Latakia dekat perbatasan Turki, bagian timur dan selatan Aleppo. Untuk melindungi dari setiap ikut campur Turki, Rusia memperkuat kekuatan udara yang tersedia. Empat Su-35s Rusia baru telah tiba di Suriah. Rusia ingin menunjukkan kemampuan jet-jet ini. Sembilan jet Mig-29 Suriah telah ditingkatkan dengan radar pemindai elektronik aktif (AESA) dan rudal yang baru. Mereka sekarang diterbangkan untuk melindungi pasukan darat Suriah dan Rusia serta helikopter terhadap larangan udara Turki.. Tank-tank T-72 Suriah telah dilengkapi dengan fitur-fitur baru terhadap senjata anti-tank AS.
Sepanjang minggu terakhir beberapa ribu pasukan yang baru dilatih tiba di zona industri bagian utara Aleppo yang dikendalikan oleh pemerintah Suriah. Pasukan ini sekarang telah meluncurkan serangan-serangan baru di arah barat laut dan sudah merebut kembali beberapa desa. Serangan tersebut dilengkapi dengan serangan-serangan udara yang menghantam garis depan pemberontak yang didukung pihak asing serta angkutan amunisi mereka. (Menariknya konvoi yang hancur tersebut berada pada jalan yang kecil dan sempit. Ini membuktikan bahwa jalan pasokan utama tidak lagi tersedia atau aman bagi para pemberontak.)
Serangan ini mencegah serangan balik yang direncanakan oleh berbagai kelompok-kelompok pemberontak dan Front Al-Nusra. Pasukan-pasukan pemberontak yang diserang mengeluarkan permintaan mendesak untuk bala bantuan.
Ada pertempuran-pertempuran yang signifikan antara Turki dan Suriah/Rusia pada hari-hari terakhir. Turki mengklaim bahwa jet Rusia menerobos wilayah udaranya dan dibantah oleh pihak Rusia. Sangat mungkin bahwa intrusi kecil terjadi disaat jet Rusia sedang membombardir para pemberontak di dekat perbatasan Turki dan Latakia. Namun sekarang Turki harus mewaspadai jet-jet tempur Rusia dan Suriah yang siap untuk menembak, dan hanya menunggu kesempatan untuk membalas serangan Turki sebelumnya.
Hari ini, artileri Turki menembaki posisi-posisi tentara Suriah di Latakia. Perjanjian Adana Turki-Suriah tahun 1998 yang menyerukan zona demiliterisasi sepanjang 15 kilometer pada sisi Suriah tidak lagi berlaku. Artileri Suriah aktif menyerang kelompok-kelompok pemberontak yang bersembunyi di dekat perbatasan. Pihak Turki mengklaim bahwa ini adalah warga sipil etnis Turkmen, namun video yang menunjukkan kerusakan dari kamp ini menunjukkan lambang-lambang Front Al-Nusra. Beberapa pejuang lain di daerah ini adalah para pejuang Turki dari parta fasis MHP.
Ketika tentara Suriah dan pendukungnya telah membebaskan daerah Latakia dekat Turki, Rusia akan mendirikan sebuah pos yang memiliki radar jarak jauh di atas bukit tersebut. Stasiun seperti ini akan memungkinkan pengawasan atas semua pergerakan udara dan laut sepanjang ratusan kilometer ke Turki. Ini adalah harga yang harus dibayar oleh Turki dan NATO atas penyerangan terhadap pesawat Rusia.
Beberapa pihak berpikir bahwa Turki akan menyerang Suriah jika para pejuang Kurdi bergerak lebih jauh ke dalam koridor pasokan di bagian timur laut Aleppo, yang digunakan oleh ISIS untuk berurusan dengan Turki. Saya sangat meragukan langkah seperti ini, karean intrusi dalam bentuk apapun di Suriah beresiko memicu perang terbuka dengan Rusia. Militer Turki hanya akan memulai perang tersebut di bawah perintah tertulis yang eksplisit. NATO tidak akan mendukung langkah seperti ini dan Erdogan sendiri yang akan bertanggung jawab jika langkah ini dilakukan. Kebanyakan warga Turki sangat menyadari kerugian ekonomi yang terjadi setelah kebijakan agresif Erdogan dan kemungkinan tidak akan mendukung langkah-langkah tanpa harapan ini lebih lanjut.
Intervensi dan kesombongan Erdogan tidak lagi efektif. Perundingan PBB saat ini di Geneva antara pemerintah Suriah dan kelompok Arab yang didukung para pemberontak radikal bukanlah acara utamanya. Negosiasi yang nyata berada di medan pertempuran dan di sana pemerintah Suriah dan pendukungnya terus meningkatkan posisi mereka yang sudah unggul.
- Source : www.moonofalabama.org