www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Apakah 2015 tahun terpanas? AS akan membuat pengungkapan besar

Penulis : Al-Monitor | Editor : Samus | Rabu, 20 Januari 2016 17:12

Para ilmuwan pemerintahan AS secara luas diperkirakan akan mengumumkan pada hari Rabu bahwa 2015 adalah tahun terpanas di planet dan zaman modern ini, di tengah memuncaknya kekhawatiran atas laju preubahan iklim di seluruh dunia.

Rata-rata suhu global tahun lalu di permukaan daratan dan lautan dijadwalkan akan terungkap pada jam 16:00 GMT, dalam sebuah telepon konferensi antara National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), badan antariksa AS NASA dan para wartawan.

Para ilmuwan yang mencatat perubahan cuaca memperkirakan tahun 2015 akan mengalahkan tahun 2014 untuk yang terpanas sejak tahun 1800-an, terutama sejak NOAA mengumumkan pada bulan September bahwa rekor panas global dikalahkan dalam sembilan bulan tahun ini, termasuk tujuh tahun terakhir berturut-turut.

“11 bulan pertama tahun 2015 adalah periode terpanas yang pernah tercatat di permukaan daratan dan lautan,” kata NOAA dalam laporan itu, sama seperti yang dilaporkan setiap bulan, menghitung kejadian cuaca ekstrim di dunia dan suhu rata-rata.

Jake Crouch, seorang ilmuwan iklim Pusat Nasional untuk Informasi Lingkungan NOAA menambahkan: “Pada tingkat ini kami hampir yakin bahwa tahun 2015 akan menjadi tahun terpanas.”

Kelompok lain, Berkeley Earth – sebuah organisasi non-profit AS yang mengatakan organisasinya didanai orang-orang yang melihat manfaat dalam pernyataan-pernyaan skeptis perubahan cuaca – telah merilis temuannya.

“2015 secara jelas menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat,” katanya dalam sebuah pernyataan minggu lalu.

“Untuk pertama kalinya dalam sejarah, suhu bumi lebih dari 1.0 Celcius (1,8 F) di atas rata-rata antara tahun 1850-1900.

Kelompok ini sebelumnya lebih waspada daripada NOAA dalam menunjuk tahun 2014 sebagai tahun terpanas. Berkeley Earth mengatakan bahwa para ilmuwan nya menetapkan bahwa tahun 2014 berakhir dengan sebuah statistik yang sama dengan tahun 2005 dan 2010.

Kali ini, meskipun, rekor-rekor tertinggi ada di banyak negara di Amerika Selatan dan Timur Tengah, serta sebagian dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia, ini meninggalkan sedikit ruang untuk bergerak.

“Sekarang, bagaimanapun juga, sudah jelas bahwa tahun 2015 adalah tahun terpanas dengan margin yang signifikan,” kata direktur eksekutif Elizabeth Muller.

Secara khusus, 2015 melebihi tahun 2014 sebesar 0,14 derajat Celsius, menurut rata-rata suhu permukaan daratan dan lautan global untuk tahun ini katanya.

SERANGKAIAN REKOR

Dalam sebuah pertanda bahwa Bumi memanas lebih cepat dari sebelumnya karena gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer ketika bahan bakar fosil dibakar, 10 tahun terpanas yang dalam catatan – dengan pengecualian 1998 – semua telah terjadi sejak tahun 2000, NOAA mengatakan.

Berkeley Earth menunjukkannya dengan cara lain, menunjukkan bahwa Bumi sekitar setengah jalan menuju tonggak pencapaian – yang telah mencapai target internasional yang menunjukkan peningkatan suhu rata-rata sebanyak 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.

Bumi “mungkin akan melewati ambang batas tersebut sekitar 50 tahun lagi,” kata Robert Rohde, seorang ilmuwan dari Berkeley Earth.

NOAA mengatakan bahwa satu-satunya cara agar tahun 2015 tidak mencetak rekor baru akan jika bulan Desember memiliki suhu yang sangat dingin – 0,24 derajat Celsius lebih dingin dari bulan Desember terdingin pada tahun 1916.

Untuk AS, tahun 2015 telah menjadi yang terpanas kedua yang pernah tercatat, NOAA mengatakan awal bulan ini.

IKLIM POLITIK

Amerika Serikat, pencemar terbesar di dunia, masih bergulat dengan kehadiran dari orang-orang yang meragukan perubahan cuaca.

Pengumuman NOAA pada hari Rabu juga dilengkapi denganlatar belakang pembicaraan iklom di Paris yang baru-baru ini selesai, di mana tujuan pembatasan pemanasan global pada 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri itu ditetapkan.

Dalam sebuah artikel di New York Times bulan ini, mantan astronot NASA dan ilmuwan iklim, Piers Sellers menyanjung tujuan tersebut, tetapi, mengungkapka bahwa ia menderita kanker pankreas, dan juga mengeluh bahwa ia tidak akan dapat melihat solusi ini menjadi kenyataan selama ia hidup.

“Saya berpikir bahwa generasi mendatang akan melihat kembali tahun 2015 sebagai tahun yang penting namun tidak menentukan dalam perjuangan untuk menyelaraskan antara politik dan kebijakan dengan ilmu pengetahuan,” tulisnya.

“Ini adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.”


- Source : www.al-monitor.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar