www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

Pasukan Israel menangkap anak umur 6 tahun & aktivis terkemuka di kamp pengungsian Palestina

Penulis : RT | Editor : Admin | Rabu, 18 November 2015 18:16

Angkatan Pertahanan Israel / Israeli Defense Force (IDF) menahan paksa seorang anak berumur 6 tahun dan seorang aktivis di kamp pengungsi Aida Palestina di Tepi Barat, menurut sebuah video terbaru yang dirilis oleh kelompok aktivis lokal.

Komite Koordinasi Perjuangan Populer merilis video tersebut yang menunjukkan pasukan Israel dengan perlengkapan tempur lengkap datang ke kamp pengungsian Aida, yang terletak di dekat kora Tepi Barat Betlehem, dan menahan dua orang dengan paksa, termasuk seorang anak kecil.

Video tersebut dimulai dengan rekaman dari tiga pasukan Israel yang menarik seorang anak berumur enam tahun bernama Abdallah Lutfi Yousef, dan menyeretnya pergi.

ketika pemimpin Komite Koordinasi Perjuangan Populer, Munther Amira mencoba untuk mengikuti mereka, salah satu tentara mulai berteriak-teriak sementara tentara lainnya terus menyeret anak tersebut.

Kemudian tentara itu mulai menyerang Amira dengan mendorong dan menjegalnya. Tak lama setelah itu, ketiga tentara bergabung dalam perkelahian dan dengan paksa menahannya.

Warga kamp dilaporkan mencoba untuk mengambil kembali anak kecil tersebut, namun militer Israel mengatakan bahwa Yousef mencoba untuk menyerang mereka. Anak itu dipindahkan ke sebuah kamp militer di Betlehem utara, menurut media lokal. Akhirnya, pasukan Israel membebaskan Yousef setelah berjam-jam ditahan.

Namun, Amira masih ditahan di lokasi yang tidak diketahui.

Kekerasan di Israel, Yerusalem dan Tepi Barat terus meningkat dengan jumlah serangan penikaman di Israel oleh pihak Palestina. Setidaknya 12 warga Israel tewas oleh warga Palestina. Sementara itu, jumlah korban yang tewas dari pihak Palestina mendekati 70 orang ditembak oleh pasukan keamanan Israel.

Konflik tersebut telah meningkat ketika warga Palestina khawatir mereka dapat dilarang untuk beribadah di masjid Al-Aqsa. Masjid ini dianggap tempat paling suci ketiga oleh umat Islam dan juga dihormati oleh orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount dan tempat paling suci dalam agama mereka.

Di bawah pengaturan saat ini, orang-orang Yahudi diperbolehkan untuk memasuki wilayah ini, namun orang-orang non-Muslim yang ingin beribadah dilarang.

Pada bulan Oktober, Israel mengumumkan kembali larangan pembatasan jamaah Muslim di bawah umur 50 tahun memasuki masjid tersebut untuk melaksanakan salat Jumat. Langkah tersebut diumumkan oleh pihak kepolisian Israel sebagai bagian dari langkah-langkah yang lebih luas dan berfokus pada pengetatan keamanan di Kota Tua.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar