Bencana: Setidaknya 17 tewas, 45 hilang, sebuah kota diratakan oleh banjir di Brazil
Lebih dari 12 orang dilaporkan telah tewas dan sedikitnya 45 lainnya hilang setelah sebuah bendungan meledak di negara bagian Minas Gerais di Brazil. Gambar-gambar di sosial media menunjukkan kehancuran yang parah, sementara operasi-operasi penyelamatan dan evakuasi sedang dilakukan.
Setidaknya 17 orang tewas dalam bencana tersebut, AFP melaporkan dengan mengutip seorang petugas pemadam kebakaran.
Bendungan tersebut meledak dekat sebuah tambang di daerah pedesaan yang terletak sekitar 300 kilometer dari Rio de Janeiro, AP melaporkan, mengutip sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh balai kota Mariana.
Para saksi mengatakan kepada media setempat bahwa kota Bento Rodrigues, dengan populasi 620 orang, telah benar-benar dibanjiri dengan lumpur.
“Longsoran limbah cair menghancurkan rumah-rumah, sebuah gereja, pusat medis dan kendaraan-kendaraan. Banyak keluarga kehilangan rumah tinggal mereka dan sedang menunggu kabar dari orang-orang yang mereka cintai yang telah hilang. Pekerjaan darurat tersebut terhambat karena daerah banjir ini hanya dapat diakses dengan menggunakan helikopter. Ini adalah salah satu pemandangan yang paling menyedihkan yang pernah saya lihat,” kepala pelayanan kesehatan setempat negara bagian Minas Gerais, Juliano Duarte mengatakan seperti yang dikutip oleh TASS.
Tim-tim penyelamat sedang berada di lokasi dan mencari para korban. Jumlah dari para korban yang tewas dan terluka masih belum diketahui.
Iron and Metals Extraction Union mengatakan bahwa antara 15 dan 16 orang telah tewas dan 45 lainnya masih hilang.
Anjing-anjing pelacak telah dikirim juga ke daerah banjir untuk mencari orang-orang yang hilang.
Foto-foto dan video dari pemandangan yang diposting di media sosial menunjukkan kehancuran pada skala yang besar, dengan rumah-rumah dan kendaraan yang dibanjiri oleh limbah lumpur. Pihak berwenang longsoran-longsoran masih mungkin dapat terjadi.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bendungan diinstruksikan agar mengungsi dan mencari keselamatan di tempat-tempat yang lebih tinggi.
Pemilik tambang, perusahaan tambang tersebut, perusahaan pertambangan Samarco mengkonfirmasikan ledakan tersebut dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa limbah beracun dari operasi pertambangan telah bocor. Perusahaan tersebut juga berjanji untuk meminimalisir kerusakan pada penduduk lokal dan juga lingkungan.
Ini bisa menjadi ledakan bendungan terburuk di negara itu, media melaporkan, mengutip sebuah komite pemerintah yang berurusan dengan bendungan. Carlos Eduardo Ferreira Brito, seorang Jaksa Lingkungan Kementerian Umum Minas Gerais, menggambarkan insiden tersebut sebagai sebuah “bencana”.
- Source : www.rt.com