www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

‘Sampah harus diisolasi’: seorang orangtua murid TK menuntut pengusiran anak perempuan Arab

Penulis : RT | Editor : Admin | Selasa, 20 Oktober 2015 07:33

Seorang ayah dari TK Beer Sheva di Israel selatan melanjutkan kata-kata kasar rasisnya dalam kelompok WhatsApp perkumpulan orangtua murid. Ia menyerukan seorang gadis Arab Badui untuk diusir, mengatakan “sampah harus diisolasi.”

Percakapan tersebut, menurut Ynet News dimulai dengan para orangtua yang membahas meningkatnya kekerasan baru-baru ini antara Palestina dan Israel. Subjeknya seorang gadis kecil, Nura yang hanya berusia tiga tahun, muncul ketika salah satu orangtua mengipasi api yang sedang membara dan melanjutkan pertanyaan tersebut.

“Jika ada seorang anak Arab di TK, ini saatnya untuk mengusirnya!” orangtua tersebut memulai, sebelum menyarankan bahwa “Ia tidak memiliki tempat di negara Yahudi... ia seharusnya belajar di desanya. Pergilah ke Suriah; mereka mencintai Anda disana, Assad sedang menunggu.”

Semua ini adalah sebuah kejutan besar bagi ayah Nura, Hamed, yang berencana untuk memindahkan putrinya dari TK dan menuduh orangtua tersebut sebagai orang yang rasis.

“Saya terkejut melihatnya, saya malu,” Hamed, yang merupakan seorang kepala departemen di dewan lokal Hura dan wasit sepak bola mengatakan kepada Ynet. “Saya gemetar ketika membaca pesan tersebut. Orangtua tersebut mengetahui bahwa ada seorang anak gadis kecil di TK, ia berbicara tentang anak saya secara khusus.”

Namun serangan verbal tidak berhenti di situ, meskipun niat terbaik Hamed untuk meredakan, ancaman bagi dirinya karena mengeluh kepada media berita mengakibatkan pernyataan berikuut dari orangtua lainnya: “Saya berharap mereka membakar desa Anda! Pers*tan dengan Anda dan media berita.”

Individu yang marah melanjutkan untuk merekomendasikan bahwa Israel harus “menghentikan pemberian dukungan keuangan, pendidikan dan semuanya bagi Palestina. Saya berharap desa mereka akan diisolasi dan mati karena kelaparan.

“Saya akan memberitahu siapa Anda itu, Anda adalah budak kaum Yahudi!” tulisnya. “Pergilah! Dan bagi semua orangtua yang duduk dalam diam, yang saya tahu kalian setuju dengan saya, saya hanya punya satu kata untuk kalian: memalukan!”

Hamed menuntu permintaan maaf, dan menanyakan “kesalahan apa yang bisa dilakukan oleh anak berumur tiga tahun?” Sebelum guru TK muncul di kelompok WhatsApp tersebut dan mengancam akan menghapus kelompok tersebut jika semua orang tidak tenang.

Namun, itu tidak menghentikan orangtua lain yang dipenuhi dengan kata-kata kasar penuh kebencian. Sekarang, Hamed khawatir bahwa istri dan anaknya terancam bahaya akibat dari situasi politik saat ini, dan berencana untuk memindahkan Nura ke TK lain. Namun, “bahkan jika ia pindah dari TK tersebut dengan situasi di negara yang seperti itu, orangtua tersebut mungkin akan mencoba menyakiti mereka,” Serangan penikaman yang dilakukan oleh para pemuda Palestina telah meningkat di seluruh Israel.

Kota Beer Sheva merespon, “Kami secara keras mengecam setiap upaya untuk menyakiti atau diskriminasi terhadap setiap anak.

“Pihak berwenang profesional yang relevan telah menghubungi orangtua dari gadis kecil tersebut dan langkah-langkah akan diambil sesuai dengan pilihan yang mereka inginkan,” tambah pernyataan tersebut.

Sementara peristiwa ini berlangsung, gas air mata dan peralatan anti huru hara digunakan oleh Israel di Betlehem, setelah ribuan orang berkumpul di kota, berkabung untuk Mutaz Zawahreh, yang dibunuh oleh tentara Israel pada hari Selasa lalu. Ini adalah insiden bentrokan terbaru antara warga sipil Palestina dan pasukan Israel, menyusul kerusuhan yang sama, yang telah menjadi kejadian di setiap harinya dekat tembok pemisah di Betlehem selama seminggu terakhir, kantor berita Ma’an melaporkan.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar