www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Ditolak! Parlemen menolak untuk mendebatkan petisi penangkapan Netanyahu

Penulis : RT | Editor : Admin | Jumat, 18 September 2015 08:02

Parlemen telah menolak untuk mendebatkan petisi yang menyerukan agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap atas tuduhan kejahatan perang. Petisi online tersebut mendapatkan lebih dari 100.000 tanda tangan yang dibutuhkan untuk memicu perdebatan tersebut.

Sekitar 112.000 orang telah menandatangani petisi untuk penangkapan Netanyahu selama kunjungannya di Downing Street Rabu lalu.

Pemerintah menolak petisi tersebut dan mengatakan bahwa tidaklah mungkin untuk menangkap Netanyahu di Inggris.

Berbicara kepada Jewish Chronicle pada hari Rabu, juru bicara dari House of Commons Petition Committee mengatakan bahwa petisi tersebut menyerukan sebuah tindakan “yang tidak mungkin” dibawah hukum internasional atau Inggris, maka dari itu tidak akan ada tindakan lebih lanjut.

“Pemimpin pemerintahan asing yang sedang berkunjung, seperti Perdana Menteri Netanyahu memiliki kekebalan dari proses hukum dan tidak dapat ditangkap atau ditahan dibawah hukum Inggris  dan internasional,” kata pemerintahan di situs petisi tersebut.

Juru bicara tersebut mengatakan jika anggota-anggota parlemen ‘backbench’ ingin memperdebatkan tuduhan kejahatan perang tersebut, mereka mungkin dapat melakukannya dengan menerapkannya pada Komite Bisnis ‘backbench’.

Sama seperti pemimpin-pemimpin dari pemerintah asing lainnya, Netanyahu memiliki kekebalan diplomatik di Inggris, yang berarti ia dibebaskan dari segala penangkapan ketika ia mengunjungi London.

Menjelang kedatangan Netanyahu Rabu lalu, bentrokan pecah antara para akrivis yang pro dan anti Israel di pusat kota London selama demonstrasi yang menentang kunjungannya berlangsung.

Sekitar 2.000 orang berkumpul di luar Downing Street untuk protest “kejahatan perang tidak diterima disini” yang diselenggarakan oleh Kampanye Solidaritas Palestina/Palestine Solidarity Campaign (PSC).

Hugh Lamming, ketua PSC dan penyelenggara kamp pro-Palestina mengatakan bahwa protes itu menanggapi pandangan pemerintah tentang kejahatan perang.

“PBB telah mengeluarkan sebuah laporang dimana pemerintah Inggris telah setuju dan mengatakan kejahatan perang telah terjadi pada musim panad dan harus diselidiki. Namun Inggris mengundang Netanyahu seakan-akan tidak ada yang salah.

Inggris mendukung kejahatan-kejahatan peperangan karena perdagangan senjata, yang akan digunakan secara ilegal. Kami tidak bisa membiarkan Israel bertindak dengan kekebalan tersebut.”

Namun kepala Dewan Pimpinan Yahudi/Jewish Leadership Council (JLC) yang mengorganisir demonstrasi perlawanan mengutuk gerakan tersebut.

Arieh Miller pengurus JLC mengatakan: “Demonstrasi pro-Palestina tersebut adalah demonstrasi kebencian.” Ia menyamakannya dengan demonstrasi baru-baru ini terhadap tim sepak bola Israel di Cardiff, meskipun tim tersebut memiliki “pemain Yahudi, Muslim dan Kristen, mereka tetap bermain bersama satu dengan lainnya.”

Di musim panas 2014, Israel melancarkan perang berdarah terhadap Gaza yang menewaskan hampir 2.300 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, 500 dari mereka adalah anak-anak.

Serangan tersebut melumpuhkan infrastruktur Gaza dan membuat lebih dari 500.000 orang kehilangan rumah atau mengungsi.

Presiden AS Barack Obama akan dengan Netanyahu di Gedung Putih pada tanggal 6 November, setelah berbulan-bulan berhubungan dingin untuk membahas kesepakatan nuklir Iran yang telah dikutuk oleh Israel.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar