Ahok akan membuat area khusus bagi para demonstran
Ribuan buruh mengepung Patung Kuda di jalan MH Thamrin sampai Istana Negara pada hari Selasa kemarin. Mereka mememnuhi dan memblokir kedua sisi jalan yang menghubungkan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat.
Muhammad Iqbal mendukung aksi protes tersebut karena hal ini adalah suatu penyampaian aspirasi dan kebebasan dalam berbicara. Namun, aksi protes tersebut emnghambat jalan orang lain termasuk para pengguna jalan. Iqbal menyebutnya sebagai “Paradoks dalam Demokrasi”.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian telah menyarankan bahwa pemerintah Jakarta membangun suatu tempat khusus bagi para demonstran, seperti Highland Park di Inggris. “Saran ini sedang dibahas di parlemen,” kata Tito pada hari Selasa.
Aksi demonstrasi adalah suatu hak yang tidak dapat dilanggar, terutama di negara-negara demokratis seperti Indonesia. Penyediaan sebuah wilayah khusus bagi para demonstran tidak akan mengganggu publik.
Harapan Tito sejalan dengan Gubernur Basuki Tjahja Purnama (Ahok). “Saya akan membuat area khusus bagi para demonstran di Jakarta, mirip dengan yang di London, dilengkapi dengan toilet, kursi-kursi dan tenda-tenda dengan AC,” kata Ahok.
Aksi protes dari ribuan buruh pada hari Selasa kemarin telah mengakibatkan bus Transjakarta tujuan Blok M – Kota via Harmoni hanya dapat beroperasi sampai Bundaran HI saja. Para buruh membanjiri jalanan disepanjang jalan MH Thamrin hingga Istana Negara. Pihak berwenang menutup jalan ini dari pukul 09.00 – 17.00.
Sementara itu para pedagang yang biasanya berjualan di area Monumen Nasional, Dukuh Atas, Taman Menteng dan Stasiun Gambir menumpuk di daerah demonstrasi. Keuntungan pendapatan mereka berlipat ganda dibandingkan dengan hari-hari biasa. Pada hari biasa, pendapatan seorang pedagang cendol biasanya Rp.200.000. Kemarin, pendapatan penjual es teh mencapai Rp.500.000.
- Source : en.tempo.co