Jeb Bush takkan menghapus taktik penyiksaan, ia menyebutkan bahwa taktik tersebut sangatlah efektif
Kandidat presiden dari partai Republik, Jeb Bush, mengatakan kepada para hadirin di Iowa bahwa ia tidak akan menghapus penggunaan taktik penyiksaan yang digunakan oleh pemerintah AS dalam kondisi-kondisi tertentu. Ia mengatakan bahwa ia yakin taktik penyiksaan tersebut sangatlah efektif dalam mendapatkan informasi-informasi penting.
Bush berbicara dihadapan 250 pendukung Partai Republik di Universitas St. Ambrose ketika ditanya apakah ia akan menahan atau mencabut perintah eksekutif Presiden Barack Obama dalam hal pelarangan penyiksaan.
“Saya tidak ingin membuat pernyataan umum yang mutlak,” kata Bush kepada hadirin, menurut Associated Press. “Ketika anda adalah seorang presiden, kata-kata anda berpengaruh.”
Bush mengatakan bahwa dia yakin taktik penyiksaan tidaklah pantas dan ia senang George W. Bush, saudaranya, menghapus sebagian besar penggunaan taktik penyiksaan di badan CIA sebelum ia meninggalkan jabatannya. Dia tidak menjawab fakta bahwa taktik penyiksaan tersebut dimulai disaaat Presiden George W. Bush masih menjabat.
Bush menambahkan bahwa ia percaya teknik tersebut sangatlah efektif untuk mendapatkan informasi, namun “sekarang kita berada di lingkungan yang berbeda.”
Dibawah pemerintahan Obama lah perintah eksekutif dari CIA tersebut dikeluarkan tentang pelarangan taktik penyiksaan. Penyelidikan Komite Intelijen Senat dalam penyiksaan dibawah pemerintahan George W. Bush menghasilkan laporan yang banyak direduksi dan dirilis pada bulan Desember 2014, yang berisi temuan-temuan yang mengejutkan. Ini mengungkapkan bahwa CIA telah berbohong dan menutupi kebrutalan dari teknik yang mereka gunakan, dan bahwa teknik tersebut gagal memberikan informasi yang dapat menyelamatkan nyawa.
Teknik yang digunakan untuk memaksa tersangka tahanan Al-Qaeda termasuk ‘waterboarding’, terkadang sebanyak dua sampai empat kali dalam sehari, dikurung dalam kotak berukuran peti mati selama berjam-jam, penyumbatan lubang dubur, berdiri tertahan selama berhari-hari, penamparan, ketelanjangan, kurang tidur dan penghinaan.
Praktek penyiksaan tawanan perang ini telah dilarang di bawah Konvensi Jenewa, dimana AS adalah salah satu peserta penandatanganannya.
Acara pada hari kamis lalu adalah penampilan pertama Jeb Bush di Iowa. Ia sering dipanggil untuk menjawab beberapa keputusan saudaranya yang tidak disenangi.
Ia mengatakan bahwa “menyingkirkan Saddam Hussein ternyata adalah sebuah kesepakatan yang cukup baik,” mengacu pada eksekusi sang diktator, menurut Bloomberg.
Dia juga mengkritik Presiden Obama dan mantan Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton, untuk apa yang telah terjadi di wilayah tersebut sejak kakaknya meninggalkan jabatannya.
“Kami menyatakan kesuksesan dan kemudian kekacauan terjadi setelah itu,” katanya. “Harus ada rencana untuk jangka panjang.”
Bush tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesuksesan tersebut. Biaya invasi dari para pembayar pajak AS sebesar $ 1 triliun dan Irak yang terus-menerus menjadi miskin dan disfungsional. Sebagai hasil dari perang, diperkirakan 500.000 warga Irak telah tewas, hampir 5.000 personil Amerika tewas, dan lebih dari 32.000 relawan pria dan wanita terluka, 30 persen diantaranya mengalami gangguan mental dan 20 persen diantaranya cedera otak atau cedera tulang belakang, menurut statistik perang Irak.
Dalam mengulangi rencananya sendiri untuk membasmi kelompok teroris ISIS, yang sejak lama telah menyita potongan besar dari Irak, Bush memanggil sekutu-sekutu AS dan akan bekerja untuk memperkuat koalisi moderat di Suriah. Namun kritiknya mengenai Obama membawa kembali pikiran tentang perang yang telah dilancarkan oleh kakaknya.
“Kita tidak bisa secara sepihak memasuki negara-negara lain,” katanya, menurut Politico.
- Source : www.rt.com