Gadis Korut Pilih Pria yang Punya Keluarga di Luar Negeri, Mengapa?
Bahkan di Korea Utara pun kini para gadis makin realistis, untuk tidak mengatakan materialistik. Jika sebelumnya tentara dan polisi jadi calon nomor satu, kini mereka mengejar pria yang punya keluarga di luar negeri.
Sekadar Anda ketahui, orang Korut yang punya kerabat di luar negeri umumnya adalah pembelot.
Seorang gadis dari Provinsi Yangang bercerita pada Daily NK, bahwa calon suaminya punya keluarga yang lari ke Korsel dan kehidupan ekonominya jauh lebih baik. Keluarga sang calon kerap mendapat kiriman uang yang banyak.
Sejak Korut dilanda pandemi Covid-19, banyak rumah tangga hancur secara ekonomi. Sebaliknya, keluarga dengan anggota yang membelot, entah ke Korsel atau China, masih bisa hidup relatif mewah dari kiriman.
"Tentara dan polisi yang semula bebas dari kekhawatiran ekonomi kini juga jatuh miskin karena dipotong gajinya. Sementara keluarga pembelot tetap bisa hidup berkecukupan," kata sumber tersebut, Minggu (18/9).
Para gadis tidak mau tetap miskin setelah menikah. Sayangnya, tentara atau polisi kini tak bisa nyambi setelah Pyongyang menutup perbatasan dengan China di kota perbatasan Hyesan, Provinsi Yanggang. Sebelumnya, mereka biasa menghasilkan uang dari bisnis melindungi penyelundup lokal.
Pria dengan anggota keluarga yang membelot sekarang berada di urutan teratas dalam daftar calon suami. "Pria yang punya orang tua, saudara kandung, atau kerabat lainnya di Korea Selatan atau China hidup dalam kemewahan berkat uang yang dikirimkan kepada mereka," kata sumber tersebut.
Seorang gadis 20 tahun di Hyesan mengatakan petugas Kementerian Keamanan Negara memang an mengawasi penduduk yang punya kerabat yang melarikan diri ke Korsel atau China. Tapi semua bisa diatur asal ada upeti.
"Saya dan teman-teman tidak akan menikah dengan pria tanpa kondisi yang baik. Dalam situasi seperti sekarang, pilihan terbaik adalah pria dengan banyak uang, yang punya keluarga pembelot," katanya.
Seorang wanita 22 tahun di Kabupaten Musan menegaskan bukan saatnya lagi perempuan memilih pasangan nikah berdasarkan status sosial. Kader partai memang tampak bagus, tapi tidak punya uang.
"Laki-laki dengan kerabat di luar negeri lebih populer sekarang dan lebih menjanjikan," ia menambahkan.
- Source : www.publica-news.com