www.zejournal.mobi

Pogrom Israel di Yerusalem Dapat Memicu Penghancuran al-Aqsa (Bagian 1)

Penulis : Miko Peled | Editor : Anty | Selasa, 11 Mei 2021 15:52

Menjelang akhir bulan suci Ramadhan, semakin jelas bahwa kekerasan terhadap warga Palestina di Yerusalem telah meningkat dalam upaya terkoordinasi oleh pemerintah Israel, pemerintah kota Yerusalem, polisi Israel, dan geng Zionis yang kejam.

Peristiwa terbaru ini harus dilihat dalam konteks yang lebih luas dari pembersihan etnis Palestina pada umumnya, dan Yerusalem pada khususnya. Mereka juga harus dilihat dalam konteks politik internal Israel. Yerusalem terbakar dan para politisi Israel terus membicarakan bisnis mereka dengan mengumbar lumpur seolah-olah ini bukan masalah mereka dan tidak ada seorang pun yang berpikir ada yang salah dengan cara pemerintah Israel menangani situasi tersebut.

Sheikh Jarrah

Bahwa serangan terhadap penduduk di lingkungan Yerusalem Sheikh Jerrah - yang memiliki signifikansi sejarah, budaya dan politik yang sangat penting bagi kota - yang terjadi pada waktu ini bukanlah suatu kebetulan.

Lingkungan ini adalah rumah bagi Orient House, yang, selain menjadi simbol kemerdekaan Palestina di kota, mungkin merupakan rumah paling mengesankan yang dibangun di lingkungan tersebut dan salah satu yang terbaik di Yerusalem.

Sheikh Jerrah juga merupakan rumah bagi Dar Al-Tifl Al-Arabi - didirikan oleh Hind Al-Husseini yang luar biasa, awalnya sebagai sekolah dan asrama untuk anak yatim piatu yang selamat dari pembantaian Zionis di desa Deir Yassin. Hari ini masih berfungsi sebagai sekolah dan berdiri sebagai pengingat kekejaman Zionis dan ketahanan Palestina.

Mengusir orang Palestina dan mengizinkan pemukim untuk mengambil rumah mereka selalu baik untuk politik, terutama jika hal itu memicu "kekerasan". Sekarang pihak berwenang dapat menunjukkan kepada orang-orang Israel bahwa mereka tahu bagaimana menangani "orang Arab".