Lawan Israel, Kelompok Palestina Kompak Latihan Militer Perdana
Hamas, Jihad Islam, dan kelompok lainnya di Palestina mengadakan latihan untuk mempersiapkan konflik di masa depan dengan Israel.
Kelompok bersenjata Palestina melakukan apa yang digambarkan sebagai latihan militer bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza, Selasa (29/12), lapor Al-Monitor.
Latihan itu adalah yang pertama dari jenisnya dan mencakup semua kelompok “perlawanan” Palestina di Gaza, TV Al-Aqsa yang dikelola Hamas menerangkan. Latihan itu disinyalir berusaha mempersiapkan kelompok-kelompok Palestina untuk konflik di masa depan dengan Israel. Ini mengingat kekuatan Israel tak bisa dipandang remeh, apalagi setelah disokong banyak kekuatan, termasuk Amerika dan beberapa negara Arab yang balik badan.
Faksi tersebut menembakkan delapan roket dari Gaza ke Laut Mediterania dalam latihan ini. Latihan tersebut juga akan mencakup simulasi operasi darat dan laut, lapor Reuters.
Sementara itu, organisasi politik dan militer Hamas mengontrol Jalur Gaza secara internal dan terus-menerus bentrok dengan Israel. Kelompok lain memerangi Israel dari daerah kantong Palestina juga, termasuk Jihad Islam. Hamas, Jihad Islam, dan kelompok-kelompok yang lebih kecil mengambil bagian dalam latihan pada Selasa (29/12), saluran berita Israel Yedioth Ahronoth melaporkan.
Sebuah poster komandan Iran Qasem Soleimani yang terbunuh dipasang di Gaza pada saat acara tersebut, menurut saluran berita milik Saudi Al-Hadath. Hamas dalam kesempatan itu menerima dukungan militer dari Iran dalam perangnya melawan Israel.
Latihan bersama ini mengikuti bentrokan Israel-Palestina terbaru di dan sekitar Gaza. Pekan lalu, roket dari Gaza yang menuju wilayah Israel dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome Israel. Militer Israel menanggapi dengan menyerang sasaran Hamas di Gaza, The Times of Israel melaporkan.
Hamas telah menguasai Gaza sejak 2007, ketika berhasil melawan Otoritas Palestina yang diakui secara internasional di sana. Israel dan Hamas telah melakukan banyak perang dan pertempuran kecil sejak itu. Serangkaian konflik pada Agustus berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh Qatar.
Hamas mengontrol Gaza secara internal, tetapi Israel mempertahankan blokade atas daerah tersebut. Gaza juga memiliki perbatasan dengan Mesir. Secara luas digambarkan kondisi kehidupan disana miskin.
Israel di sisi lain, menganggap Hamas sebagai organisasi teroris dan Hamas tidak mengakui Israel. Keduanya telah berdialog baru-baru ini. Bulan ini, Israel dan Hamas dilaporkan berbicara tentang pertukaran tahanan.
- Source : www.matamatapolitik.com