www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

PSI Ungkap Dugaan Korupsi Pengadaan Robot Damkar DKI Jakarta?

Penulis : Xhardy | Editor : Anty | Jumat, 04 September 2020 10:31

Sebenarnya Pemprov DKI melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) memiliki 2 robot pemadam kebakaran yang harganya mencapai puluhan miliar. Tapi robot damkar ini tidak digunakan saat kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan.

Alasannya, kondisi kebakaran di Kejagung itu bangunannya tinggi, sehingga hanya menggunakan bronto skylift. Pihak terkait juga menyebut penanganan kebakaran di Gedung Kejagung lebih efektif menggunakan mobil damkar bronto skylift karena alat tersebut lebih bisa menjangkau titik kebakaran hingga ketinggian 90 meter.

Aneh sih, efektif atau tidak efektif, kan bisa dipakai juga sebagai bantuan cadangan. Kalau tidak bisa semprot tempat tinggi, masih bisa semprot lantai 1 atau lantai 2. Alasannya tidak masuk akal sih. Lagian di salah satu media disebutkan kalau mereka tidak mengetahui pasti dalam kondisi seperti apa robot damkar itu digunakan. Nah, kalau tidak paham soal robot damkar, ngapain bilang kalau bronto skylift lebih efektif?

Tapi, sudahlah, bukan itu yang ingin kita bahas.

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ternyata mencium adanya dugaan korupsi pengadaan robot damkar milik Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta.

Anggota Komisi A DPRD DKI Fraksi PSI August Hamonangan mengatakan ada selisih harga robot jenis LUF 60 yang didatangkan dari Austria. Pemprov DKI membeli LUF 60 Rp 8 miliar, namun setelah dicek harga pasaran di Singapura hanya Rp 4,4 miliar.

"Pada kenyataannya tim ahli kami (menemukan) di Singapura itu harga Rp 4,4 miliar," kata August dalam sebuah diskusi virtual.

Rinciannya, harga Rp 8 miliar itu sudah termasuk pembelian mobil yang mengangkut LUF 60. Dan August mengungkapkan bahwa LUF 60 yang dijual di Singapura dengan harga Rp 4,4 miliar juga sudah termasuk mobil pengangkutnya. Atas dasar ini, August ingin KPK turun tangan menyelidiki pengadaan LUF 60.

"Kami meminta supaya ada transparansi, bila perlu kami minta KPK memasuki wilayah pelelangan Damkar itu," katanya.

Kalau ini benar, artinya ada selisih harga yang sangat jauh, hampir dua kali lipat. Kalau bukan aroma korupsi, ya mungkin termasuk pemborosan anggaran. Kalau pemborosan anggaran, ini sudah bukan hal yang mengherankan lagi. Sudah capek kita dengar ini di media. Di berita sudah sering kita dengar, pengadaan barang yang memboroskan anggaran. Harga yang lebih mahal berkali lipat. Entah karena tidak tahu atau pura-pura tidak tahu sehingga bisa kaget saat ketahuan.

Bahkan banyak berita soal penemuan anggaran siluman yang tidak penting, dan memakan anggaran hingga puluhan dan ratusan miliar rupiah. Masih ingat anggaran lem Aibon? Tidak penting sama sekali tapi habiskan anggaran hingga Rp 82 miliar rupiah. Kalau tidak ketahuan, bisa dipastikan uang sebesar itu lenyap untuk kepentingan entah apa. Itu baru satu, bayangkan berapa banyak anggaran yang terkesan diboros-boroskan selama ini yang tidak terekspos media?

Saya setuju dengan August yang mengatakan, secara kegunaan robot LUF 60 bukan barang yang sangat dibutuhkan. Menurutnya, masih banyak aspek yang lebih penting yang harus dibenahi Damkar DKI, misalnya penyediaan hydrant dan quick respond.

Hydrant, ini yang lebih penting.

Hydrant adalah alat pemadam api yang berfungsi sebagai sumber air untuk memadamkan api saat terjadinya kebakaran. Umumnya hydrant ini terletak di area tertentu di trotoar. Hydrant memiliki bentuk standar dan memiliki tanda khusus untuk setiap Hydrant. Untuk perangkat penggunaan biasanya akan disambungkan ke fire hose. Jadi mobil damkar tidak perlu bolak balik dan kebingungan cari sumber air. Umumnya hydrant ini terpasang dengan baik di kota-kota di negara maju.


Berita Lainnya :

Lagi-lagi ini soal transparansi. Harusnya anggaran apa pun digunakan dengan sebaik-baiknya karena itu uang rakyat, dari pajak yang dipungut dari rakyat. Kalau uang milik sendiri, silakan saja habiskan dengan foya-foya tanpa banyak mikir. Kalau apa yang dikatakan kader PSI ini benar, maka ini adalah pemborosan yang luar biasa. Ibarat dengan harga yang lebih murah, bisa dapat dua, tapi cuma dapat satu. Lagipula kalau tidak sering-sering digunakan, atau hanya bisa dalam kondisi tertentu, lebih baik tidak usah sama sekali, karena pemborosan.

Bagaimana menurut Anda?

Referensi:

https://m.akurat.co/id-1207369-read-psi-endus-aroma-korupsi-pengadaan-robot-milik-damkar-dki-jakarta


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar