Rasio Kesembuhan Covid-19 di Jatim Paling Tinggi, Khofifah Ajak Tetap Ikuti Imbauan!
Ada kabar baik dari Jawa Timur! Daerah yang kini dipimpin oleh Khofifah Indar Parawansa selaku Gubernur Jawa Timur tersebut mengklaim bahwa per Jumat (10/4/20), Jawa Timur memiliki persentase kesembuhan cukup tinggi untuk pasien positif terjangkit Covid-19.
Jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain, masih menurut Khofifah, persentase sekitar 24,61 persen bahkan dapat dibilang yang tertinggi di Indonesia, berdasarkan data terakhir dimana ditemukan ada 256 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur.
Nah, dari angka tersebut, sebanyak 171 orang masih dalam proses perawatan, lantas 63 pasien di antaranya dinyatakan sudah sembuh!
Jika melihat rilisan terakhir dari laman Kompas per Jumat (10/4), diperoleh data bahwa jumlah kasus positif Corona di Jawa Timur tepat seperti yang disampaikan oleh Gubernur Jatim tadi, yang secara nasional masih menempati posisi ketiga provinsi dengan temuan positif Covid-19 terbanyak di Indonesia setelah Jakarta dan Jawa Barat.
Jumlah angka pasien sembuh menurut Kompas lebih sedikit satu pasien dari klaim Khofifah, karena mungkin terjadi perbedaan waktu saat perilisan data terbaru—Kompas biasanya merilis data menjelang sore, sedangkan laporan yang dirilis oleh CNN Indonesia berdasarkan data pada malam hari. Masih bisa diterimalah perbedaan ini karena alasan yang masih logis. Betul?
Meski daerahnya memiliki persentase kesembuhan cukup tinggi, Khofifah enggan terlena. Beliau bahkan terus instruksikan agar para warganya, terutama masyarakat Jawa Timur agar tetap mengikut imbauan yang selama ini diserukan oleh pemerintah.
"Kembali kami mengingatkan agar masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah, tetap tinggal di rumah dan keluar rumah hanya untuk kepentingan urgen, olah raga yang cukup dan jaga jarak aman serta pola hidup bersih dan sehat jika harus keluar rumah gunakan masker," ujar Khofifah.
Tak lupa, Khofifah juga memberi apresiasi tinggi bagi para pekerja medis, dengan mengajak masyarakat agar berterima kasih yang tiada henti bagi para tenaga medis, paramedik, dan tenaga kesehatan karena mereka telah menjalankan tanggung jawab dengan profesionalisme yang kuat, juga dedikasi yang kuat. Sungguh patut mendapat apresiasi dan penghargaan yang tinggi. Jangan malah dikucilkan!
Bagi saya, berita kesembuhan yang cukup tinggi dari Jawa Timur, setidaknya jika misalnya dibandingkan dengan Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sulawesi Selatan ... kabar ini bisa menjadi energi positif dan dorongan bagi semua pihak untuk dapat mencontoh penanganan yang dilakukan oleh tim medis dan seluruh pihak terkait di Jawa Timur.
"Lho kan Jakarta yang sembuh 82 orang, melebihi Jatim yang baru di kisaran 62 orang?"
Memang angka itu benar, menurut lansiran Kompas. Namun, jangan lupa bandingkan juga dengan jumlah kasus positif Covid-19 dari kedua daerah tadi. Di Jakarta temuan kasus positif sudah tembus angka 1.753, sehingga dengan kesembuhan 82 orang tadi, berarti persentasenya masih sangat rendah, ada di kisaran 4,67 persen. Masih perlu bekerja sangat keras untuk kesembuhan pasien positif Covid-19, dan kita perlu memberi semangat juga untuk para dokter, perawat, dan petugas medis lainnya.
Adanya kebijakan PSBB di Jakarta yang mulai berlaku, kita harapkan dapat berlangsung dengan efektif dan selama 14 hari ke depan dapat mengurangi penyebaran, bahkan menurunkan angka temuan pasien positif Covid-19 di Ibu Kota Negara karena satu demi satu mulai sembuh! #semangat
Akhirnya, memang perjuangan secara nasional perjuangan memerangi Covid-19 masih cukup berat. Angka penambahan pasien baru, yang positif, juga yang berstatus ODP rasanya masih akan bertambah selama beberapa waktu ke depan, jika kita melihat situasi dan perkembangan di sekitar kita.
Akan tetapi, harapan untuk sembuh tetap ada, bahkan kita harapkan bersama ... persentase di setiap daerah akan semakin tinggi dari hari ke hari. Jangan lupa tuliskan, sebarkan, dan bagikan informasi kesembuhan ini, supaya dapat menularkan energi positif kepada masyarakat yang mengenal, berinteraksi, atau terhubung dengan media sosial yang kita miliki.
Sumber artikel:
(2) https://www.kompas.com/covid-19
- Source : seword.com