www.zejournal.mobi
Senin, 30 Desember 2024

Erdogan: Kesepakatan Perdamaian Timur Tengah Trump Tak Bedanya Dengan Rencana Penjajahan

Penulis : RT | Editor : Indie | Senin, 17 Februari 2020 11:10

Dalam pidatonya di hadapan para anggota parlemen di Islamabad, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam kesepakatan perdamaian Timur Tengah buatan Presiden Donald Trump dan berjanji akan mendukung Pakistan soal isu Kashmir.

Dalam kesempatan itu, Erdogan juga mencela peta perbatasan wilayah Israel dan Palestina buatan Trump.

“Faktanya, kesepakatan itu bukanlah proyek perdamaian, melainkan proyek penjajahan,” ujarnya seperti yang dikutip media setempat.

Sang pemimpin Turki mengatakan bahwa negaranya lah yang memberikan reaksi terkeras atas inisiatif Trump, yang langsung ditolak Palestina dan dunia Muslim karena dianggap lebih menguntungkan Israel.

Untuk diketahui, kesepakatan ini mencakup pembentukan negara merdeka Palestina yang wilayahnya berupa sejumlah daerah kantong diantara kepungan wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung memuji sang presiden AS atas kesepakatannya, mengatakan bahwa negaranya menawarkan Palestina apa yang disebutnya “kedaulatan terbatas dan kondisional.”

Usai kesepakatan peramaian ini dirilis pada akhir bulan Januari, Menteri Luar Negeri Pakistan mengeluarkan pernyataan yang mendukung solusi dua negara dengan batas wilayah kedua negara kembali seperti yang berlaku di tahun 1967 di mana saat itu Yerusalem menjadi ibukota Palestina.

Isi dari solusi dua negara sendiri sejalan dengan tuntutan rakyat Palestina yang selama ini terus mendesak Israel untuk menyerahkan seluruh wilayah yang direbutnya dalam Perang Enam Hari di tahun 1967. Bertentangan dengan isi solusi dua negara, Trump justru mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Trump dijadwalkan akan mengunjungi rival tetangga Paksitan, India, pada akhir bulan ini. Kedua negara memang dikabarkan tengah bekerja sama dalam sejumlah kesepakatan bersenjata skala besar, termasuk penjualan sistem pertahanan udara canggih buatan Amerika ke India yang belum lama ini disetujui Departemen Negara AS.

Sementara pada hari Kamis, Juru bciara Menteri Luar Negeri Pakistan, Aisha Farooqui, mengatakan pada repoter bahwa kesepakatan perdamaiannya hanya akan mengguncang Timur Tengah yang situasinya saat ini telah bergejolak.

Saat menyampaikan pidatonya, Erdogan juga sempat menyinggung soal konflik Kashmir. Erdogan mengatakan bahwa konflik tersebut hanya bisa diselesaikan melalui dialog dan didasari keadilan serta kesetaraan.

Erdogan berjanji bahwa negaranya akan terus mendukung Pakistan dalam menghadapi konflik ini.

Seperti yang telah diketahui, ketegangan antara India dan Paksitan meningkat usai India mencabut status wilayah otonomi wilayah Kashimir pada tahun lalu.

Pejabat India beralasan perubahan ini akan membantu negara melawan terorisme di wilayah yang mayoritas penduduknya Muslim tersebut dan meningkatkan ekonomi wilayah Kashmir.

Sayangnya, langkah India dikecam keras Pakistan yang mengatakan hal semacam ini hanya akan menimbulkan kekerasan.


Berita Lainnya :


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar