Presiden Abbas Sebut Semua Kesepakatan Dengan Israel Berakhir Jika Wilayah Palestina Dicaplok
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan semua kesepakatan yang telah ditandatangani dengan Israel akan berakhir seandainya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menepati janjinya mencaplok wilayah Jordan Valley yang berada di Tepi Barat.
Kesepakatan yang dimaksud meliputi Oslo Accords yang akan batal jika Israel benar-benar mencaplok wilayah Palestina yang telah didudukinya sejak tahun 1967, ujar Presiden Abbas, Selasa malam.
Berdasarkan Oslo Accrods tertulis bahwa keamanan seluruh wilayah Tepi Barat merupakan tanggung jawab bersama pemerintah Israel dan Palestina.
“Kami berhak mempertahankan hak kami dan menggapai cita-cita negara kami dengan segala cara, terlepas dari konsekuensi yang ada dikarenakan keputusan Netanyahu telah menyalahi resolusi PBB dan hukum internasional,” Abbas memepringatkan.
Sebelumnya, masih di hari yang sama, Netanyahu berjanji akan memperluas wilayah kedaulatan Israel sampai ke Jordan Valley seandainya ia kembali terpilih sebagai perdana menteri Israel. Netanyahu sendiri menyebut Jordan Valley sebagai “perbatasan timur dan tembok pertahanan Israel”.
Untuk diketahui, Jordan Valley mencakup 60 persen dari total wilayah Tepi Barat dan telah berada di bawah kendali Israel sejak penandatanganan Oslo Accords pada awal tahun 1990-an.
Tak perlu menunggu lama, janji kampanye Netanyahu langsung dikecam para pejabat Palestina di antaranya Hanan Ashrawi dari Palestine Liberation Organization yang mengatakan rencana Netanyahu akan menghancurkan proses perdamaian yang tengah berjalan.
Netanyahu’s cheap pandering to his extremist racist base exposes his real political agenda of superimposing “greater Israel” on all of historical Palestine & carrying out an ethnic cleansing agenda. All bets are off! Dangerous aggression. Perpetual conflict.
— Hanan Ashrawi (@DrHananAshrawi) September 10, 2019
Kendati demikian, baik Netanyahu maupun Abbas sama-sama pernah melontarkan pernyataan serupa sebelumnya.
Seperti yang telah diketahui, Netanyahu sedang memersiapkan diri bertarung dalam pemilihan umum Israel yang akan digelar minggu depan. Namun, di bulan April, janji memperluas wilayah Israel sampai ke Jordan Valley juga telah dilontarkan Netanyahu.
Di sisi lain, Abbas telah berulang kali mengancam akan menangguhkan semua kesepakatan yang telah dicapai dengan Israel.
Sebagai informasi, pada bulan Juli tahun ini, sang presiden Palestina untuk pertama kalinya mengambil satu langkah besar dengan mengumumkan penangguhan kesepakatan iof, sebulan sebelum Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mendeklarasikan kedaulatan Palestina di seluruh wilayah Tepi Barat.
- Source : www.rt.com