Terobosan Terbaru Dunia Medis Mampu Sembuhkan Pasien HIV! Terobosan Apakah Itu?
Sang pasien ketiga dikabarkan telah sembuh dari HIV melalui terobosan terbaru di dunia medis. Sebelumnya, sempat muncul kabar serupa yang mengatakan bahwa seorang pasien HIV lainnya juga berhasil sembuh setelah menjalani tindakan transplantasi sumsum tulang.
Hingga kini, sudah 12 tahun sejak pasien pertama HIV berhasil disembuhkan. Hari Senin lalu, tim dokter mengumumkan bahwa pasien kedua ini sudah terbebas dari virus HIV.
Selang sehari kemudian, tepatnya dalam acara Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections yang digelar di Seattle, para peneliti dari Belanda kembali mengumumkan bahwa seorang pasien pengidap HIV lainnya asal Düsseldorf juga telah terbebas dari virus ini.
Pasien asal Düsseldorf ini dilaporkan telah menjalani tindakan transplantasi sumsum tulang yang sering dilakukan dokter untuk menyembuhkan kanker. Metode yang dijalani pasien ketiga ini merupakan metode yang sama seperti yang sebelumnya telah diterapkan kepada dua survivor HIV lainnya.
Pasien pertama pengidap HIV yang diketahui berasal dari Berlin, berhasil disembuhkan pada tahun 2007 lalu setelah menerima transplantasi sumsum tulang sebagai bagian dari pengobatan leukemia. Hingga kini, sang pasien dinyatakan bebas dari HIV.
Sementara untuk pasien kedua yang disebut-sebut berasal dari London, hari Senin lalu tim dokter menginformasikan bahwa ia telah lepas dari pengobatan HIV nya selama kurang lebih 18 bulan pasca menerima transplantasi sumsum tulang. Sama seperti pasien pertama, sampai saat ini, pasien kedua tidak menunjukkan gejala HIV.
Sebagai informasi, tindakan transplantasi ini bertujuan untuk mengganti hampir seluruh sel kekebalan pasien dengan sel-sel yang didapat dari pendonor. Tindakan ini sendiri sangat beresiko dan hanya dapat dilakukan pada penderita kanker.
Dalam kasus pasien asal Berlin dan London, sang donor membawa gen mutasi langka yang tahan terhadap HIV, virus yang menginfeksi sel-sel sistem kekebalan yang dibuat di sumsum tulang.
- Source : www.rt.com