Bikin Merinding, Erdogan Ungkap Pernyataan Salah Satu Pembunuh Jamal Khashoggi
Baru-baru ini Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali membeberkan fakta terbaru seputar pembunuhan kolumnis surat kabar Washington Post Jalam Khashoggi. Erdogan mengatakan salah satu pembunuh Khashoggi merupakan pegawai militer senior Saudi.
Menurut sang presiden Truki, dalam rekaman tersebut terdengar ucapan kepala intelijen Saudi yang mengatakan “pembunuhan Khashoggi akan menjadi sebuah bencana.”
“Saya mengetahui cara memutilasi dengan sangat baik,” ujar pria lainnya. “Bagaimana bisa? Karena ia merupakan ahli forensik. Ia berasal dari kalangan militer. Semua buktinya ada di sana, di rekaman tersebut,” ujar Erdogan hari Jumat lalu seperti yang dikutip Hurriyet Daily News.
Seperti yang telah diketahui, Jamal Khshoggi dinyatakan menghilang pada awal Oktober lalu setelah masuk ke dalam gedung konsulat Saudi yang ada di Istanbul, Turki.
Pasca menghilangnya Khashoggi, Arab Saudi mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa sang jurnalis tak sengaja terbunuh setelah terlibat dalam sebuah perkelahian di dalam gedung.
Berbeda dengan Saudi, pihak Turki justru yakin Khashoggi dibunuh oleh sebuah regu pembunuh yang sengaja didatangkan dari Arab Saudi. Sayangnya, hingg kini jasad Khashoggi masih belum ditemukan.
Dari beberapa informasi yang bocor, pejabat Turki menduga sebelum dimutilasi Khashoggi lebih dulu dipukuli dan disuntik menggunakan obat terlarang.
Sementara pada minggu ini, mengutip sumbernya sendiri, CNN melaporkan bahwa rekaman viral yang diklaim sebagai bukti pembunuhan Khashoggi menangkap momen terakhir Khashoggi saat ia mengatakan “saya tidak bisa bernapas”. Momen selanjutnya, terdengar suara tubuh sang jurnalis dimutilasi.
Untuk diketahui, sejumlah laporan awal mengatakan bahwa para pelaku sempat memanggil ajudan MBS untuk memberitahukan bahwa misi yang mereka jalankan telah selesai.
- Source : www.rt.com