www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

Alami Kondisi Langka, Bayi Ini Terlihat Seperti Memiliki Tanduk Di Kepalanya

Penulis : RT | Editor : Indie | Rabu, 14 November 2018 10:10

Seorang bayi yang mengalami kondisi langka memiliki tengkorak kepala layaknya tanduk sebelum ia menjalani operasi di bagian otaknya.

Clyne Solane, seorang bayi 22 bulan asal Filipina, terlahir dengan kondisi hydranencephaly, yang membuatnya memiliki otak berukuran kecil dan tengkorak kepala membesar lantaran terisi penuh dengan cairan.

Sebenarnya pada bulan Maret lalu bayi Clyne telah menjalani operasi untuk mengurangi tekanan di otaknya, namun karena munculnya komplikasi pasca operasi, bagian tengkoraknya yang harusnya menjadi tempat berkembang otak justru kempis.

Ironisnya, komplikasi ini juga mengakibatkan bentuk tengkorak Clyne berubah menyerupai tanduk.

Sejak saat itu, Clyne kembali harus menjalani serangkaian operasi di Philippines Children’s Medical Center di kota Pasig untuk merekonstruksi bentuk tengkoraknya.

Komplikasi yang dialami Clyne juga membuat ibunya, Justine Gatarin yang masih berusia 21 tahun, khawatir. Justine merasa kondisi bayinya terlalu lemah untuk menjalani operasi lainnya.

“Saat ini saya belum mau melakukan prosedur apapun karena saya takut bayi saya tak akan mampu,” ujar Justine pada kantor berita Daily Mail.

“Itulah kenapa saat ini saya sedang dihadapkan pada pilihan yang sulit. Jika kita tidak segera melakukan operasinya, bentuk kepalanya akan tetap seperti itu seumur hidupnya.”

“Beberapa orang mengatakan, bentuk kepalanya menyerupai tanduk iblis, namun untuk kami, dia tetaplah seorang malaikat. Menyakitkan bagi saya melihatnya menderita seperti ini,” tambahnya.

Hydranencephaly sendiri merupakan kondisi yang sangat langka dan biasanya terjadi saat bayi masih berada dalam kandungan. Kondisi ini membuat otak bayi tidak bisa berkembang secara sempurna dan membuat ukuran kepala si bayi kian membesar.

Kondisi ini tidak dapat disembuhkan dan biasanya membuat penderitanya cacat, mengalami masalah kecerdasan, gangguan penglihatan dan kejang.


Berita Lainnya :

Saat ini saja, Clyne telah memerlukan alat bantu untuk bernapas dan harus makan melalui saluran.

Keluarga dan teman-teman dari Clyne dan ibunya saat ini mencoba mengumpulkan dana bantuan melalui media sosial untuk mengurangi beban keluarga membiayai pengobatan Clyne.

Justine mengatakan keluarganya telah menjual hampir seluruh harta benda miliknya untuk membiayai operasi Clyne, sayangnya biaya rumah sakit terus membengkak.

“Kami telah menjual hampir semua yang kita miliki untuk membiayai operasinya. Namun seringnya, setelah dilakukannya operasi kita masih harus rutin cek ke rumah sakit,” ujarnya.

“Saluran di leher yang membantunya untuk bernapas itu harus diganti setiap enam bulan sekali. Saya sedih melihat bayi saya menderita seperti ini.”

Kendati demikian, Justin tetap berharap bahwa Clyne tetap bisa bertahan hidup hingga tumbuh menjadi seorang remaja.

Pasalnya, jarang sekali ada bayi yang menderita hydranencephaly bisa hidup sampai usia dewasa, kebanyakan dari bayi-bayi ini meninggal saat masih di dalam kandungan atau meninggal sesaat setelah dilahirkan.

Meskipun hingga kini penyebab hydranencephaly masih belum diketahui, menurut National Organization for Rare Disorders, kondisi ini diyakini sebagai gangguan bawaan lahir.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar