Percakapan Antara Paus Francis & Seorang Gay Menjadi Sorotan, Apa Isinya?
Pernyataan yang dilontarkan Paus Francis mengenai kaum gay bertentangan dengan pandangan Gereja Katolik yang dipimpinnya.
Paus Francis mengungkapkan kasih sayang dan dukungannya terhadap seorang gay karena di masa kanak-kanaknya, sang pria pernah dilecehkan secara seksual oleh seorang pendeta asal Chili.
Menurut sebuah laporan yang dilansir kantor berita The Guardian, Paus Francis terlibat percakapan dengan sang pria, yang bernama Juan Carlos.
Hanya berdua dengan sang pria, Paus Francis kemudian mengatakan, “Tak masalah jika dirimu seorang gay. Tuhan lah yang menciptakanmu seperti ini, dan menyayangimu seperti ini. Saya sendiri tak mempermasalahkannya. Saya menyayangimu apa adanya. Berbahagialah dengan dirimu seperti adanya kamu.”
Banyak masyarakat beranggapan pernyataan sang paus merupakan langkah kecil terhadap penerimaan kaum LGBT dalam masyarakat.
Tentu saja, kaum LGBT sering sering dipandang sebelah mata. Mereka dituduh lebih memilih orientasi seksualnya sehingga Tuhan beserta Gereja Katolik membencinya.
This man is showing the Catholic Church, the way forward :
— onemillionvoices #FBPE #WATON (@onemvfbpe) May 20, 2018
Pope Francis tells gay man: 'God made you like this' https://t.co/VHgtGZm4K4
Pope Francis tells gay man: 'God made you like this' https://t.co/ecw0fvCgD0 @JayneOzanne moments like this encourage us all...
— Alison Inglis-Jones (@Ijoneswilliams) May 20, 2018
Man - this Pope! Love him. He told me, ‘Juan Carlos, that you are gay does not matter. God made you like this and loves you like this and I don’t care. The pope loves you like this” Pope Francis tells gay man: 'God made you like this' https://t.co/g3mcigj7Qi
— Rageh Omaar (@ragehomaar) May 20, 2018
Mengenai hal ini, nampaknya pihak Vatikan belum bersedia mengomentari pernyataan Paus Francis.
Perlu diketahui, sang pria gay Juan Carlos Cruz pernah mengalami tindak pelecehan seksual yang dilakukan salah satu pendeta pedofil yang paling dikenal di Chili, Fernando Karadima.
Saat ini, Pendeta Kradima yang berusia 87 tahun telah mengakui perbuatannya di Vatikan pada tahun 2011 silam.
- Source : sputniknews.com