www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Dokter memperingatkan “Terapi hormon yang dilakukan remaja transgender beresiko infertilitas, penyakit jantung serta kebotakan.”

Penulis : RT | Editor : Indie | Rabu, 25 April 2018 09:28

Seorang psikiater terkemuka NHS memperingatkan jika berbagai terapi hormon yang dilakukan remaja transgender memiliki resiko serius.

Griffin, yang saat ini bekerja di Bristol Royal Infirmary, mengatakan dirinya khawatir terhadap obat-obatan berlebih yang digunakan para remaja ini.

Menurutnya, rekan sejawatnya juga memiliki kekhawatiran yang sama, namun enggan berkomentar karena takut dicap fanatik.

Pada hari Minggu lalu, dirinya mengatakan: “Para remaja tak bisa menuarakan pendapatnya serta tak bisa meninggalkan bangku sekolah, namun kita justru mengizinkan mereka membuat keputusan yang berdampak pada fertilitas dan fungsi seksualnya.”

Dirinya tak lagi tahan melihat para remaja membiarkan kesehatannya berada dalam bahaya akibat ulah pengobatan ini.

Disamping itu, Griffin juga membeberkan efek samping dari terapi hormon serta obat-obatan penghambat pubertas. Sang dokter memperingatkan terapi ini memiliki konsekuensi serius pada kesehatan para remaja transgender.

“Obat-obatan penghambat pubertas tidak diciptakan untuk remaja sehat,” ujarnya. Sang dokter melanjutkan “Saat ini obat-obatan tersebut semakin marak digunakan tanpa ada kumpulan studi ilmiah yang mendasarinya.”

Pada tahun 2017 lalu, terungkap ada 800 anak di inggris yang masih ragu akan gendernya diberikan suntikan penghambat pubertas.

Obat-obatan penghambat pubertas sendiri bersifat reversible, dimana efek obatnya akan berhenti jika tak lagi digunakan.

Griffin menambahkan bahwa ada data anekdotal yang menghubungkan kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan ini dengan timbulnya penyakit osteoporosis.

Tak hanya itu, menurut Griffin konsumsi obat-obatan semacam itu biasanya turut dibarengi dengan terapi hormon, dimana efeknya tak lagi dapat diubah.

“Kami sadar terapi hormon untuk mengubah gender berkaitan erat dengan infertilitas tetap.” Ujar Griffin. “Tak hanya itu, para pasien juga cenderung mengalami gangguan fungsi seksual,” tambahnya.

Griffin merasa para wanita transgeder lebih mudah terkena resiko penyakit hati. Selain itu, para wanita ini beresiko mengalami kebotakan layaknya pria dan penyebaran lemak yang tak biasa.

Sebagai informasi, di Inggris ada dua yayasan yang khusus menangani masalah gender pada remaja dibawah usia 18 tahun, yakni The Tavistock dan Portman NHS Foundation Trust.

Dalam dua tahun terakhir, rujukan layanan ke yayasan ini kian meroket, dari yang tadinya hanya 87 rujukan menjadi 216.


Berita Lainnya :


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar