www.zejournal.mobi
Rabu, 25 Desember 2024

Metode baru untuk mengidentifikasi mood seseorang dengan tulisan tangannya hadir di Israel

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Senin, 19 Februari 2018 14:41

Para ilmuwan Israel mengklaim kalau mereka telah menguasai sebuah cara baru yang lebih mendalam dalam membaca berbagai emosi seseorang, ketika penampilan ataupun kata-kata menipu, tulisan tagan dapat mengungkap kebenarannya.

Universitas Haifa telah menghadirkan sebuah sistem terkomputerisasi yang dapat mengidentifikasi mood seseorang dengan mendeteksi berbagai perubahan dalam tulisan tangannya. Sistem ini mnggunakan penemuan Prof, Sarah Rosenblum, yang telah berhasil mendiagnosa penyakit Parkinson tahap awal menggunakan cara ini.

Sistem ini menilai sekecil apapun perubahan yang ada dalam tulisan tangan seseorang, seperti jarak antar kata, ketinggian tulisan dan sejumlah tekanan yang muncul. Berbagai tindakan sekunder otomatis semacam itu sulit dikendalikan oleh otak manusia di bawah tekanan kognitif, yang ada ketika seseorang sedang bad mood dan di bawah tekanan.

Untuk menguji coba metode tersebut, para peneliti membagi 62 partisipan ke dalam tiga grup, menetapkan tiga mood yang berbeda, yakni positif, negatif dan netral, sengan sebuah film khusus. Setelah itu, mereka diminta unutk menulis sebuah paragraph dalam sebuah sistem yang meliputi seluruh huruf dalam bahasa Ibrani, yang muncul dalam bentuk tulisan yang berbeda-beda tergantung emosi masing-masing grup. Contohnya, orang yang berada di grup mood negatif menulis dengan lebih cepat, dengan huruf-huruf yang lebih rendah dan lebih sempit dibanding partisipan yang gembira.

Para peneliti mengklaim metode ini lebih mudah dilakukan dibanding berbagai tes fisiologis, yang bisa menjadi lebih rumit dan mahal serta mengganggu rutinitas harian seseorang. Analisa tulisan tangan dapat menjadi lebih akurat dibanding berbagai teknik konvensional yang digunakan untuj mengamati emosi seseorang, sepertu analisis pengamat eksternal atau pelaporan diri, dikarenakan seseorang dapat berbohong atau tak sadar atas perasannya.


Berita Lainnya :

Seperti yang dikatakan peneliti Clara Rispler pada Jerusalem Post: “Terdapat sebuah masalah dalam mengukur emosi seseorang menggunakan indeks objektif yang benar-benar terbebas dari apa yang subjek katakan pada kita. Sebuah kemampuan untuk mengidentifikasi emosi si subjek dengan mudah dan secara tidak langsung dapat membuat terobosan dalam penelitian dan dalam terapi emosional.”


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar