Kembaran Matahari “Nemesis” mungkin sebabkan kepunahan dinosaurus
Penelitian baru telah memberikan bukti untuk mendukung teori bahwa matahari kita terlahir dengan kembaran yang tidak identik bernama “Nemesis” dan beberapa astronom mengatakan bahwa bintang ini telah menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Para ilmwan telah lama mencatat dan berusaha menjelaskan fenomena di mana bintang memiliki pendamping. Kini sebuah analisis baru oleh para ilmuwan dari Harvard dan UC Berkeley menunjukkan bahwa hampir semua bintang terlahir kembar.
Kembaran matahari kita, yang telah dijuluki dengan nama “Nemesis”, akan mengorbit titik yang sama dengan matahari kita sebelum pergi ke galaksi. Bintang ini tidak pernah ditemukan, namun penelitian baru menunjukkan bahwa bintang tersebut seharusnya ada karena semua bintang terlahir berpasangan.
Nemesis mengambil nama yang agak tidak menyenangkan ini dari sebuah teori yang menunjukkan bahwa bintang ini telah meluncurkan asteroid yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
‘Not a hell of a lot we can do’: #NASA scientist warns Earth vulnerable to ‘sneaky’ asteroid, comet https://t.co/xwwqRz3ALB
— RT America (@RT_America) December 14, 2016
Para peneliti mencapai kesimpulan ini setelah mengamati bintang-bintang yang baru lahir di awan besar konstelasi Perseus. Beberapa dekade lalu, para peneliti menetapkan bahwa bintang-bintang terlarih dalam kepompong berbentuk telur yang disebut dengan “dense core”, yang ditaburi di seluruh awan dingin dan molekuler hidrogen yang merupakan tempat pembibitan bagi bintang muda.
Awan molekuler Perseus adalah salah satu pembibitan bintang ini, terletak sekitar 600 tahun cahaya dari Bumi dan memiliki panjang sekitar 50 tahun cahaya.
“Gagasan bahwa banyak bintang terlahir dengan pendamping telah disarankan sebelumnya, namun pertanyaannya adalah: berapa banyak?” Kata Sarah Sadavoy, salah satu peneliti dan rekan NASA Hubble di Smithsonian Astrophysical Observatory.
“Berdasarkan model sederhana kami, kami mengatakan bahwa hampir semua bintang terlahir dengan pendamping. Awan perseus umumnya dianggap sebagai daerah pembentuk bintang khas dengan massa yang kecil, namun model kami perlu diperiksa di awan-awan lain.”
Fresh results of search for habitable exoplanets to be revealed by #NASA https://t.co/DDBdHHbtQ6
— RT (@RT_com) June 13, 2017
Hasilnya mendukung simulasi komputer yang sebelumnya menyarankan bahwa bintang terlahir berpasangan, serta pengamatan bahwa bintang yang lebih muda lebih mungkin daripada bintang tua untuk membentuk pasangan biner.
Teori bahwa bintang yang lahir berpasangan telah populer di kalangan astronom selama bertahun-tahun dan simulasi telah menunjukkan bahwa hampir semua bintang dapat lahir dengan kelipatan yang kemudian berputar dengan sendirinya. Sebelum penelitian baru ini telah ada kekurangan bukti empiris untuk mendukung simulasi ini.
“Kami katakan ya, mungkin ada Nemesis, dahulu kalah,” rekan penulis Steven Stahler dari UC Berkeley, mengatakan dalam sebuah pernyataan. “Pekerjaan kami adalah sebuah langkah maju dalam memahami bagaimana binari terbentuk dan juga peran yang dimainkan biner dalam evolusi awal.”
Para penulis mencatat bahwa temuan tersebut perlu diperiksa di awan pembentuk bintang lainnya, dan lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk memahami fisika dari fenomena ini. Temuan tersebut baru-baru ini diterima untuk dipublikasikan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
- Source : www.rt.com