Fosil manusia tertua berumur 300.000 tahun ditemukan di Maroko
Fosil manusia tertua yang pernah ditemukan telah ditemukan di Maroko dalam sebuah penemuan yang disebut sebagai langkah signifikan dalam penelitian nenek moyang dan asal muasal manusia. Fosil tersebut berumur 100.000 tahun lebih tua daripada fosil-fosil manusia yang pernah ditemukan sebelumnya.
Fosil-fosil yang ditemukan di situs arkeologi Jebel Irhoud di Maroko ini berasal dari tiga orang tua, satu remaja dan satu anak berumuran sekitar delapan tahun, Reuters melaporkan, mengutip dua artikel yang dipublikasikan di jurnal Nature.
Menurut para peneliti, tulang-tulang ini berumuran 300.000 tahun, membuat penemuan ini sangat signifikan karena fosil tertua sebelumnya diyakini berumur 195.000 tahun.
Oldest known fossils of our species, Homo sapiens, have been unearthed in Morocco. Story by @MalcolmRitter: https://t.co/u1Gh3Ytk71 pic.twitter.com/1XaNfs0Xil
— AP Health & Science (@APHealthScience) June 7, 2017
Lokasi penemuannya juga sangat penting bagi para peneliti, yang sebelumnya beranggapan bahwa awal dari manusia berasal dari Afrika timur.
“Sebelumnya kami berpikir bahwa awal dari kehidupan manusia sekitar 200 ribu tahun yang lalu berasal dari Afrika timur, namun data kami mengungkapkan bahwa Homo sapiens menyebar di seluruh benua Afrika sekitar 300 ribu tahun lalu.
Jauh sebelum penyebaran Homo sapiens di luar Afrika, terjadi penyebaran di Afrika, “palaeoanthropologist Jean-Jacques Hublin dari Institut Propropologi Evolusioner Antropologi Jerman, yang membantu memimpin penelitian tersebut, mengatakan dalam sebuah pengumuman.
Hublin menjelaska kepada Reuters bahwa manusia “tidak berasal dari cara Adam di ‘Taman Eden’ kecil di suatu tempat di Afrika Timur. Ini adalah proses pan-Afrika dan skenario yang lebih kompleks daripada yang telah dibayangkan sejauh ini.”
Homo sapiens diyakini telah hidup dalam gaya hidup memburu-berkumpul, karena mereka ditemukan di antara tulang-belulang hewan yang telah mereka buru, termasuk rusa dan zebra, dan dengan peralatan bebatuan yang mugnkin digunakan sebagai ujung tombak dan pisau.
Bukti bahwa penggunaan api yang luas juga ditemukan dalam bentuk batu batu api yang dipanaskan.
Analisis dari batu api ini, menggunakan apa yang diketahui dengan “metode thermoluminescence dating”, memungkinkan para peneliti untuk menghitung umur dari fosil-fosil manusia di dekatnya.
“Situs yang terkenal pada zaman ini sangat langka di Afrika, namun kami beruntung karena banyak artefak batu Jebel Irhoud yelah dipanaskan di masa lalu,” kata ahli geokronologi Daniel Richter, yang sebelumnya adalah Institut Max Planck.
Penemuan ini juga memberikan informasi mengenai evolusi spesies manusia, karena fosil-fosil ini ditemukan memiliki otak besar yang tidak memiliki bentuk “bulat” manusia saat ini.
Berdasarkan bentuk fosil tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa tengkorak parsial yang ditemukan sebelumnya di Florisbad, Afrika Selatan, juga berasal dari spesies homo sapien.
Sebelum penemuan baru ini, fosil homo sapien tertua diketahui berasal dari situs Ethiopia bernama Omo Kibish.
- Source : www.rt.com