Matteo Renzi Menyebut Pengunduran Dirinya sebagai sebuah “Perayaan Demokrasi”
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi telah mengundurkan diri atas kekalahan reformasi konsitusi yang ia usulkan dalam referendum kemarin.
Reformasi
Amandemen yang diusulkan akan melemahkan peran parlemen dengan serius dalam mendukung pemerintah. Bahkan, pemerintah mengusulkan untuk menghapuskan majelis tinggi parlemen, menjadikannya sebagai badan penasehat dan mengurangi jumlah senator menjadi 100 orang dari angka 315.
Matteo Renzi sendiri mengklaim bahwa perubahan yang diusulkan tersebut akan membawa negara ke arah sistem “demokrasi langsung”.
Referendum
Lawan-lawannya, di sisi lain, mengkritik reformasi tersebut secara berlebihan memperkuat peran pemerintah. Selain itu, banyak orang Italia yang memilih “tidak” tidak selalu atas perubahan yang diusulkan, tetapi melawan pemerintahan Renzi pada umumnya. Kekalahan reformasi tersebut berarti akhir dari pemerintah Renzi saat ini.
Itulah mengapa pemilih dalam referendum tersebut sangat tinggi, sehingga memungkinkan perdana menteri tersebut untuk menyebutkan “pesta demokrasi”. Namun, jumlah suara untuk amandemen tersebut kurang lebih sama dengan jumlah pendukung Renzi – 40%.
Hasil
Perdana menteri diharapkan untuk secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya siang ini. Setelah langkah tersebut, Presiden Sergio Mattarella, yang terpilih dengan bantuan Renzi, baik harus membentuk pemerintah teknis, yang dapat dipimpin oleh perdana menteri saat ini di antara lainnya, atau mengadakan pemilihan presiden. Pada saat yang sama, oposisi telah berulang kali menyatakan tidak penerimaannya dari pemerintah teknis.
Jika pemilu diadakan, akan ada kesempatan baik bagi para Eurosceptics yang pada gilirannya dapat menyebabkan negara tersebut keluar dari zona euro dan mengakibatkan provokasi pada runtuhnya Uni Eropa.
Terkejut?
Selain itu, seperti dalam banyak kasus lainnya, Katehon, yang berdasarkan sumber data sendiri, memprediksikan hasil seperti ini, sementara mayoritas dari para analis cenderung percaya bahwa warga Italia akan memilih inisiatif Renzi ini karena takut akan kekacauan politik yang mungkin terjadi setelah pengunduran dirinya.
- Source : katehon.com