www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Inggris sedang merancang satelit miltier generasi berikut

Penulis : Sputnik News | Editor : Samus | Jumat, 03 Juni 2016 13:44

Sistem komunikasi militer Inggris yang berbasis ruang angkasa semakin tua dan sebuah armada satelit baru pengganti dapat dipilih dalam beberapa minggu mendatang.

Sebelum digunakan untuk merujuk pada sebuah kecerdasan buatan dan teknologi antagonis dalam film seri Terminator, kata “Skynet” adalah nama dari sistem komunikasi militer Inggris. Satelit pertama diluncurkan pada tahun 1969, dan empat satelit Skynet generasi kelima saat ini sedang berada pada orbit geostasioner di sekitar Bumi, atas nama Departemen Pertahanan Inggris.

Departemen Pertahanan Inggris sedang menantikan generasi berikutnya dari sistem komunikasi berbasis ruang angkasa. Divisi pengadaan persenjataan departemen kementerian tersebut sedang memutuskan apakah akan menyetujui sebuah tahap penilaian untuk program Future Beyond Line of Sight (FBLOS).

“Kami terus mempertimbangkan berbagai pilihan untuk proyek FBLOS ini dan bertujuan untuk menyelesaikannya awal musim panas ini,” kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan, menurut Defense News.

Kontrak Kementerian Pertahanan dengan Airbus saat ini membuat kontraktor pertahanan ini sebagian besar bertanggung jawab atas seluruh sistem ini. Membangun dan mengoperasikan satelit, terminal di permukaan bumi, semua jatuh dalam yurisdiksi pembuat pesawat komersial tersebut.

Kontrak tersebut akan berakhir pada tahun 2022, dan proyek baru kemungkinan akan dibagi kepada para kontraktor pertahanan yang bersaing.

Airbus, Lockheed Martin, Thales Alenia Space, Boeing, Inmarsat dan Serco semuanya mungkin akan bersaing untuk mendapatkan proyek ini. Kemungkinan bahwa perusahaan asing akan mengganggu pengembangan satelit Inggris ini dapat menjadi sebuah isu perdebatan antara orang-orang dalam industri pertahanan dan para pemimpin politik.

“Airbus memiliki kemampuan ruang angkasa nomor 1 di Inggris, meskipun pihak lain mungkin berjanju untuk membuat kemampuan mereka di sini,” Richard Franklin, kepala komunikasi aman di Airbus mengatakan kepada Defense News.

“Jika Anda ingin membuat dan mempertahankan kedaulatan untuk sistem komunikasi militer, Anda memerlukan sebuah industri yang berkomitmen. Kami masih berada di sini dan telah membangun satelit militer sejak 10-15 tahun yang lalu. Jika seseorang datang untuk membangun hanya satu atau dua satelit generasi berikut dan tidak memiliki sebuah eksploitasi komersial yang berkelangsungan setelahnya... akan ada sebuah resiko nyata bahwa Inggris dapat kehilangan kemampuan generasi berikutnya.”

Siapa pun yang merancang armada satelit surveilans generasi berikutnya harus menyesuaikan dengan tuntutan Departemen Pertahanan untuk meningkatkan bandwidth nya. Sebuah skuadron UAV yang berkembang akan memerlukan konektivitas yang lebih kuat. Jet-jet tempur F-35 juga akan masuk dalam lawanan dalam jumlah yang lebih besar pada akhir tahun 2020-an, dan platform jaringan berbelitnya juga harus diakomodasikan.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar