Boris benar-benar tepat: Uni Eropa adalah sebuah gagasan Nazi
Boris Johnson sedang dituduh karena hiperbola nya yang membandingkan Uni Eropa dengan rencana Adolf Hitler untuk Eropa (karena menyerukan ancaman perang dunia baru jika Inggris meninggalkan Uni Eropa, seperti yang dikatakan oleh David Cameron, benar-benar masuk akal).
Tory MP yang pro-Brexit mengatakan bahwa baik Napoleon dan Nazi gagal untuk menyatukan Eropa dan bahwa Uni Eropa adalah “sebuah upaya untuk melakukannya dengan metode yang berbeda.”
Menurut Donald Tusk (mantan Walikota London) Presiden Dewan Eropa telah “melewati batas-batas” dengan membuat perbandingan tersebut.
Lord Heseltine yang merupakan pro-tetap di Uni Eropa mencap pernyataan Johnson ini “tidak masuk akal” dan “konyol”.
Namun, Boris Johnson sepenuhnya benar.
Uni Eropa pada dasarnya adalah apa yang dipertimbangkan oleh Nazi pada benua tersebut pasca Perang Dunia II.
Dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1940, “The European Community”, Menteri Ekonomi Nazi dan penjahat perang Walther Funk menulis tentang sebuah kebutuhan untuk menciptakan sebuah “Pusat Persatuan Eropa” dan “”Wilayah Ekonomi Eropa” yang memperdebatkan, “Harus ada kesiapan untuk mengesampingkan kepentingan diri sendiri dalam kasus-kasus tertentu bagi orang-orang dari (EC).”
Akademikus Nazi Heinrich Hunke menulis, “Ekonomi nasional telah mati... nasib komunitas Eropa yang merupakan ekonmi... nasib dan tingkat kerjasama Eropa tergantung pada sebuah rencana ekonomi persatuan yang baru.”
Sahabat Nazi, Gustav Koenig mengamati, “Kita memiliki sebuah tugas Masyarakan Eropa yang nyata di hadapan kita... Saya yakin bahwa upaya Komunitas ini akan tetap bertahan sampai akhir perang.”
Tokoh-tokoh Nazi terkenal lainnya yang menyerukan pembentukan sebuah negara super ekonomi federal pan-Eropa termasuk Ribbentrop, Quisling dan Seyss-Inquart, yang berbicara mengenai “Eropa baru atas solidaritas dan kerjasama di antara semua orang yang... akan menemukan... peningkatan kesejahteraan dengan cepat ketika batas-batas ekonomi nasional dihapus.”
“Pada tahun 1940, Menteri Propaganda, Joseph Goebbels memerintahkan pembentukan “unifikasi ekonomi Eropa dalam skala besar”, dan percaya bahwa dalam waktu lima puluh tahun (orang akan) tidak lagi berpikir dalam hal kenegaraan.”
Hanya 53 tahun kemudian, Uni Eropa dalam bentuknya saat ini didirikan.
Tidak mengherankan bahwa apa yang diusulkan oleh para tokoh Nazi ini hampir identik dengan apa yang kemudian menjadi Uni Eropa.
Tidak peduli jika Anda menempatkan kedok liberal dan sayap kiri (pada intinya) otoritarianisme adalah otoritarianisme.
Boris benar – Uni Eropa adalah negara federal super diktator yang sangat birokratis, sentralistis yang sama dengan yang direncanakan akan diterapkan setelah Perang Dunia II oleh Hitler dan tokoh-tokoh Nazi lainnya.
- Source : www.infowars.com