www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Minyak mentah turun di Goldman, sikap keras kepala Saudi & keserakahan global

Penulis : RT | Editor : Admin | Senin, 14 September 2015 13:44

Harga minyak turun lebih dari dua persen pada hari Jumat kemarin, menyusul prediksi Goldman Sachs akan minyak mentah $20 per barel karena kelebihan pasokan global. Arab Saudi, produsen minyak terbesar di dunia menambah tekanan dengan menolak pertemuan darurat OPEC yang ditujukan untuk menghentikan penurunan harga minyak mentah.

Pada bulan Oktober Brent turun $1,03 ke $47,86 per barel di sesi perdagangan Jumat pada pukul 14:00 GMT. US patokan WTI berjangka untuk Oktober turun $1,09 pada $44,83.

“Pasar minyak bahkan lebih kelebihan pasokan dari yang kita duga dan kita sekarang memperkirakan kelebihan ini akan bertahan di tahun 2016 pada pertumbuhan produksi OPEC, pasokan non-OPEC yang tangguh dan perlambatan pertumbuhan permintaan.

Bank tersebut memotong harga prediksi Brent ke $58,20 per barel dari harga $58,20, dan prediksi 2016 harga Brent di $49,50, turun dari perkiraan sebelumnya di $62. Hal ini juga memangkas estimasi 2016 untuk minyak West Texas Intermediate ke $45 per barel dari prediksi awal di $57.

Gembong OPEC Arab Saudi mengatakan pertemuannya akan gagal untuk menghasilkan tindakan nyata yang dapat mempertahankan harga minyak, Reuters melaporkan, mengutip dari sumber yang tak bernama. Komentar-komentar tersebut diikuti oleh pertemuan para menteri minyak di Teluk di Doha, dimana usulan Venezuela untuk OPEC dan non-OPEC KTT dibahas.

OPEC, yang diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak mentahnya meskipun adanya keserakahan global di pasar minyak dunia, awal bulan ini mengisyaratkan kemungkinan perubahan sikapnya. Kartel ini mengatakan mungkin akan memangkas produksinya dan siap untuk berbicara dengan produsen lain. Namun, para pakar mengatakan bahwa pernyataan OPEC tidaklah penting tanpa perubahan kebijakan oleh produsen terbesarnya, Arab Saudi.

Kartel tersebut yang termasuk dalam 12 produsen besar didunia, OPEC saat ini sedang memompa jumlah besar yang hampir mendekati rekor baru. Hasilnya mencapai yang tertinggi selama tiga tahun pada bulan Juli ketika dipompa hampir 32 juta barel per hari, yang kelebihan dua juta dari targetnya di 30 juta.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar