www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Surat Pengakuan Pembunuh Shinzo Abe Bocor, Publik Tolak Pemakaman Rp 26,9 M

Penulis : Ian - Publica News | Editor : Anty | Senin, 29 Agustus 2022 11:20

Sebuah surat elektronik yang ditulis Tetsuya Yamagami (41) bocor dan membuat publik berbalik simpati kepada pembunuh eks Jepang Shinzo Abe itu.

Surat itu masih berupa draft, hendak dikirimkan kepada seorang blogger teman Yamagami. Polisi menemukan surat yang masih tersimpan di dalam komputer itu saat menggeledah flat Yamagami pasca penembakan Abe di depan Stasiun Yamato-Saidaiji Kintetsu, Nara, pada 8 Juli 2022.

Yamagami dalam surat yang diketik rapi itu mengatakan keluarga dan hidupnya hancur oleh Gereja Unifikasi yang meminta sumbangan sangat besar kepada ibunya.

"Setelah ibu saya bergabung dengan gereja (pada 1990-an), seluruh masa remaja saya hilang, dengan sekitar 100 juta yen (setara Rp 10,8 miliar) hilang untuk gereja," tulis Yamagami, seperti dikutip Mainichi Shimbun, Jumat (26/8).

Pengalaman buruk menjadi miskin itu mendistorsi seluruh hidup Yamagami. Kala itu ia masih empat tahun. Ayahnya, eksekutif perusahaan yang didirikan oleh kakeknya, bunuh diri. Setelah ibunya bergabung dengan Gereja Unifikasi, uang warisan disumbangkan untuk gereja, yang membuat bangkrut keluarga dan menghancurkan harapan Yamagami untuk kuliah.

Kakaknya juga bunuh diri. Yamagami sendiri pernah mencoba mengakhiri hidupnya pada 2005, ketika ibunya tidak kembali dari perjalanan ke Korea Selatan, tempat Gereja Unifikasi didirikan.

Sejak Oktober 2019, Yamagami mulai rajin mencuit lewat akun Twitter @SilentHill333 tentang gereja, masa lalunya yang menyakitkan, dan masalah politik.

Kasus Yamagami menjadi sorotan karena dia adalah anggota dari apa yang oleh media Jepang disebut sebagai 'generasi yang hilang'. Mereka terjebak dengan pekerjaan kontrak bergaji rendah.

Sejumlah kejahatan tingkat tinggi di Jepang dalam beberapa tahun terakhir, melibatkan pelaku dari 'generasi yang hilang' ini. Misalnya, pembunuhan massal di distrik elektronik Akihabara, Tokyo, 2008. Kemudian pembakaran fatal di Kyoto Animation pada 2016.

Yamagami kepada polisi mengaku semula berencana membunuh istri pendiri gereja, Hak Ja Han Moon, yang mengambil alih kemimpinan gereja sejak kematian suaminya pada 2012. Namun Yamagami mengubah target kepada Abe karena Hak Ja tidak mengunjungi Jepang.

"Abe bukanlah musuh sejati saya. Dia hanya salah satu simpatisan Gereja Unifikasi yang paling berpengaruh," tulis Yamagami dalam suratnya. "Saya sudah kehilangan ruang mental untuk memikirkan konsekuensi dari kematian Abe."

Bocoran surat Tetsuya Yamagami untuk temannya, kemarin, melahirkan petisi meminta keringanan jaksa. Alasannya karena Abe yang dibunuh Yamagami merupakan politisi yang telah memecah belah Jepang dalam hubungan dengan Gereja Unifikasi.

Kimiaki Nishida, profesor psikologi Universitas Rissho dan ahli dalam studi kultus mengatakan kasus Yamagami telah menerangi penderitaan ribuan anak-anak dari penganut gereja yang telah menghadapi pelecehan dan penelantaran.

"Jika tidak diduga melakukan kejahatan membunuh Shinzo Abe, Tuan Yamagami akan mendapat banyak simpati. Ada banyak orang lain yang juga menderita karena kepercayaan orang tua mereka," ujar Kimiaki Nishida.

Jaringan Nasional Pengacara Melawan Penjualan Spiritual telah menerima 34 ribu pengaduan yang melibatkan kehilangan uang melebihi 120 miliar yen, sekitar Rp 12,9 triliun!


Berita Lainnya :



Hari ini, pemerintah Jepang mengumumkan bahwa 6.400 orang akan menghadiri pemakaman kenegaraan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada 27 September nanti.

Rapat kabinet juga menyetujui anggaran pemakaman sebesar 249 juta yen, sekitar Rp 26,9 miliar. Ini akan menjadi rekor biaya pemakaman kenegaraan, melampaui eks PM Yasuhito Nakasone yang dimakamkan dengan biaya 96 juta yen pada 2020.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Mainichi Shimbun dan Pusat Penelitian Survei Sosial menyatakan 53 persen responden menentang pemakaman boros tersebut. Sebanyak 30 persen mendukung dan 17 persen lainnya ragu-ragu.

Survei mengumpulkan 536 tanggapan yang valid dari ponsel dan 429 tanggapan lewat sambungan telepon rumah. 


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar