www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Para Ilmuwan Ingin Mengubah Pasokan Makanan Anda Menjadi Vaksin Mrna

Penulis : Lance D Johnson | Editor : Anty | Senin, 04 Oktober 2021 12:56

Agenda global untuk menyuntik setiap pria, wanita dan anak-anak akan datang langsung ke piring makan Anda. Sebuah tim ilmuwan dari University of California, Riverside sedang meneliti cara untuk mengubah pasokan makanan Anda menjadi vaksin mRNA. Untuk memerangi "keraguan vaksin" dalam populasi, para ilmuwan ini ingin mendistribusikan protein lonjakan virus corona ke seluruh pasokan makanan. Eksperimen ini dapat memunculkan paradigma baru vaksinasi yang memberi Big Pharma kontrol total atas pasokan makanan, karena mereka berusaha mengubah makanan secara genetik untuk membanjiri populasi dengan lebih banyak protein lonjakan pembekuan darah.

Apakah ini alasan mengapa investor transgenik/vaksin Bill Gates membeli lahan pertanian di seluruh Amerika Serikat? Akankah semua vaksin saat ini dan ratusan percobaan vaksin di masa depan akan dilakukan melalui pasokan makanan?

Modifikasi genetik dari suplai makanan dapat segera digunakan untuk memvaksinasi populasi

Masa depan bio-warfare dan eksperimen manusia kemungkinan akan dilakukan melalui pasokan makanan, dan diiklankan sebagai aman. Dengan mengubah sitoplasma tanaman yang dapat dimakan, para ilmuwan berharap dapat memasukkan racun protein spike asing ke dalam makanan Anda. Ilmuwan mucikari vaksin ini sudah bereksperimen pada tanaman selada dan bayam, untuk mengembangkan spesies sayuran hijau baru yang dapat memvaksinasi orang lebih sering dan dengan cara yang kurang invasif. Sayuran hijau desain baru ini juga bisa ditanam di rumah. Para ilmuwan sedang mengerjakan cara untuk mengukur dosis protein lonjakan yang tepat per tanaman sambil menunjukkan bahwa tanaman tersebut dapat mereplikasi mRNA yang cukup untuk mengungguli pasokan vaksin saat ini.

“Idealnya, satu tanaman akan menghasilkan mRNA yang cukup untuk memvaksinasi satu orang,” kata Juan Pablo Giraldo, peneliti utama dan profesor di Departemen Ilmu Botani dan Tanaman UCR. “Kami menguji pendekatan ini dengan bayam dan selada dan memiliki tujuan jangka panjang untuk menanamnya di kebun mereka sendiri,” tambahnya. “Petani juga akhirnya bisa menanam di seluruh ladangnya.”

Giraldo berusaha untuk menunjukkan bahwa DNA yang mengandung vaksin mRNA dapat berhasil diintegrasikan ke dalam sel tanaman. Untuk melakukan ini, para peneliti bermaksud mengubah kloroplas sel tumbuhan. Kloroplas mengambil energi matahari dan mengubahnya menjadi gula dan molekul lain yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh. Para ilmuwan ingin mengganggu proses alami ini dan menginstruksikan sitoplasma untuk menghasilkan protein lonjakan dan molekul asing lainnya yang dapat diperkenalkan sebagai antigen ke manusia.

Giraldo dan timnya telah menunjukkan bahwa kloroplas mampu mengekspresikan gen asing yang bukan bagian dari desain alami tanaman. Modifikasi genetik ini dilakukan dengan memasukkan materi genetik asing ke dalam selubung pelindung dan kemudian memasukkannya ke dalam sel tanaman. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan transgenik ini ke manusia sehingga sistem kekebalan mereka dapat diprogram untuk melawan antigen dan urutan virus yang telah dipilih dan dirancang oleh para ilmuwan.

Apakah paradigma baru vaksin berbasis makanan ada pada kita?

Di UC San Diego, Nicole Steinmetz telah mengembangkan nanoteknologi yang dapat mengirimkan materi genetik ke kloroplas tanaman. Steinmetz mengotak-atik nanopartikel virus tanaman dan menggunakannya kembali untuk mengirimkan gen asing ke dalam sel tanaman.

Ini bukan satu-satunya percobaan vaksin yang dapat dimakan yang saat ini sedang berlangsung. Para ilmuwan dari Universitas Ottawa telah mengerjakan vaksin yang dapat dimakan untuk virus corona selama lebih dari setahun. Rumah Sakit Ottawa sudah menguji prototipe pertama. Vaksin yang dapat dimakan ini mengekspresikan antigen virus di dalam tanaman selada dan bayam. Tujuan mereka adalah mengirimkan protein lonjakan ke tubuh manusia tanpa mengubah sintesis protein sel manusia.

Pasokan vaksin saat ini harus disimpan dalam lemari es pada suhu yang sangat rendah. Jika upaya penelitian ini dapat menunjukkan pengiriman protein lonjakan di seluruh pasokan makanan, pasokan vaksin saat ini dapat dibatalkan demi paradigma baru vaksinasi berbasis makanan. Eksperimen ini selamanya dapat mengubah pasokan makanan, mengubah makanan sehat dan menjadikannya bio-perang yang dapat digunakan para globalis untuk mengeksploitasi umat manusia.


Berita Lainnya :


- Source : www.naturalnews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar