“Ritual” Ini Berhasil Persatukan Umat Muslim & Yahudi!

Kepada kantor berita RT, filsuf asal Slovenia Slavoj Zizek mengatakan rumah jagal modern mulai berkembang dan tumbuh subur setelah larangan penyembelihan hewan dengan cara halal dikeluarkan otoritas Belgia. Bahkan menurut Zizek, jumlah rumah jagal ini lebih banyak dari jumlah kekerasan pada hewan.

“Kalau Anda termasuk orang yang peduli pada penderitaan hewan, logikanya mulailah peduli dengan apa yang terjadi di industri peternakan kita setiap harinya,” ujar Zizek.

Untuk diketahui, larangan penyembelihan hewan secara halal akan mulai diberlakukan di wilayah Wallonia, Belgia bulan depan. Sebelumnya pada bulan Januari, larangan yang sama sudah lebih dulu diberlakukan di wilayah Flanders.

Diberlakukan dengan alasan kesejahteraan hewan, UU terbaru Belgia mewajibkan hewan ternak dipingsankan sebelum disembelih. Jelas “ritual” penyembelihan seperti ini bertentangan dengan ajaran umat Muslim dan Yahudi yang mengharuskan hewan berada pada kondisi sehat dan sadar sebelum disembelih.

Menanggapi UU ini, sejumlah kelompok keagamaan bersiap menentang peraturan pemerintah Belgia. Mereka menyebut UU ini adalah bentuk antisemitisme dan Islamofobia yang terselubung.

Junta Myanmar Rampas 122 Ekor Hewan Kurban Warga Muslim

Bersiaplah, Facebook dan Instagram Akan Tak Gratis Lagi

Lab Narkoba Tersembunyi Ditemukan di Pangkalan NATO Belgia yang Menampung Senjata Nuklir

Zizek sendiri tidak memandang kontroversi UU penyembelihan ini sebagai pertarungan antara memperjuangkan hak-hak binatang dan kebebasan umat beragama. Ia justru memandang penerapan UU ini sebagai kemenangan bagi kelompok ekologi sayap kanan atas umat Muslim dan Yahudi yang dipandang sebagai ancaman terhadap Eropa Barat.

“Masalahnya lebih dari sekedar membiarkan budaya yang berbeda hidup berdampingan. Masalahnya baru muncul ketika budaya yang jelas berbeda hidup berdampingan di negara yang sama dan bersinggungan,” ujar sang filsuf.